
Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi hasil survei Poltracking Indonesia yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mencapai 78,1 persen dalam satu tahun masa jabatan. Ia mempertanyakan validitas angka tersebut, khususnya dalam kaitannya dengan peran wakil presiden.
Rocky menyampaikan bahwa jika Gibran hanya ditempelkan pada Prabowo lalu dianggap turut berprestasi, maka hal itu dinilai terlalu dipaksakan. Ia menilai bahwa tidak ada satu pun penjelasan publik yang meyakinkan bahwa Gibran benar-benar menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden.
Ia juga menyoroti praktik lembaga survei yang menurutnya mudah dimanfaatkan untuk menjaga citra politik Gibran. Rocky menyebut bahwa publik sudah memahami pola-pola manipulatif yang kerap muncul dalam hasil survei politik.
Menurut Rocky, selama ini kontribusi Gibran belum terlihat secara nyata, bahkan dalam aspek sosial. Ia mencurigai bahwa lembaga survei sengaja digaji untuk menjaga elektabilitas Gibran agar tetap berada dalam persepsi positif publik.
Rocky menyebut bahwa Gibran kemungkinan besar memiliki ambisi politik untuk menjadi presiden di masa depan. Oleh karena itu, ia menilai bahwa pencitraan harus dibangun sejak dini melalui berbagai saluran, termasuk survei.
Ia menambahkan bahwa aktivitas Gibran selama menjabat hanya sebatas gunting pita dan pidato singkat. Menurutnya, wakil presiden seharusnya memiliki peran strategis dalam pengawasan pembangunan dan perencanaan wilayah yang tidak terjangkau oleh presiden.
Rocky juga menyebut bahwa isu seperti evaluasi program Makan Bergizi Gratis seharusnya menjadi tanggung jawab wakil presiden. Ia menilai bahwa Gibran tidak memiliki kapasitas untuk terlibat dalam isu politik luar negeri, sehingga ruang kontribusinya semakin terbatas.
Sementara itu, Poltracking Indonesia merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa bidang pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, serta sosial budaya mendapat penilaian paling tinggi dari publik. Survei tersebut mencatat bahwa kepuasan terhadap pemerintahan Prabowo–Gibran tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Tiga bidang yang dinilai masih perlu ditingkatkan adalah hukum dan pemberantasan korupsi, politik dan stabilitas nasional, serta ekonomi. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda Rashid, menyebut bahwa faktor-faktor yang mendorong kepuasan publik antara lain kepemimpinan yang tegas, bantuan pemerintah yang tepat sasaran, program MBG, dan upaya pencegahan korupsi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

