Rocky Gerung Minta Prabowo Izinkan Aparat Periksa Skandal Kereta Cepat Jakarta Bandung Jokowi Terancam?

Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung meminta Presiden Prabowo Subianto mengizinkan aparat memeriksa skandal Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Menurut Rocky, pemeriksaan itu menjadi jalan untuk menegakkan keadilan atas kesalahan kebijakan pemerintahan sebelumnya yang dapat merugikan negara.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam Forum Dialog Nasional bertajuk Refleksi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Subianto dalam Perspektif Hukum, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Beberapa cuplikan acara itu tersebar di media sosial berupa potongan video.

Rocky menilai hari ini publik lebih mengingat pertanyaan tentang kapan Jokowi dihukum dibandingkan program-program pemerintah seperti makan siang gratis, pendidikan gratis, atau perumahan rakyat.

“Yang diingat adalah, kapan Jokowi dihukum,” kata Rocky dikutip dari video yang diunggah di Instagram @kiay_sarungan, Jumat 24 Oktober 2025.

Ia menambahkan, sejarah memberi jalan melalui skandal kereta cepat alias Whoosh untuk melihat kesalahan kebijakan yang terjadi selama sepuluh tahun terakhir.

“Jadi akhirnya kita harus kumpulkan energi untuk melihat, hambatan psikologis kita adalah tidak mampu mengucapkan ada yang salah selama sepuluh tahun,” ujarnya.

Rocky menilai ketidakmampuan menyikapi kesalahan kebijakan berdampak panjang, termasuk kemiskinan dan terbatasnya perkembangan demokrasi saat ini.

“Sehingga kita miskin hari ini. Sehingga demokrasi tidak tumbuh hari ini. Sehingga BEM dan emak-emak menggerutu hari ini,” ujarnya.

Menurut Rocky, pembentukan opini bahwa kesalahan kebijakan mesti diperiksa bukan karena dendam, tetapi sebagai pelajaran dan pertanggungjawaban publik.

“Tapi kesalahan kebijakan itu dimaksudkan untuk ngumpuli uang, nah itu mesti dipersoalkan,” imbuhnya.

Ia menekankan bahwa persoalan Whoosh dapat menjadi jalur pembuka tradisi demokrasi di Indonesia, di mana pemerintahan yang korupsi sebelumnya harus tetap diperiksa.

Karenanya, Rocky mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk memberi izin agar aparat memulai pemeriksaan skandal Whoosh.

“Yes, Pak Prabowo musti. Demi demokrasi, demi keadilan, demi kesetaraan, izinkan aparat untuk memulai memeriksa skandal Whoosh ini,” tegasnya.

Rocky menutup dengan pernyataan satir terkait proyek Kereta Cepat, bahwa dirinya pro kereta cepat karena akan menciptakan jalur baru yang memungkinkan seseorang dari Solo tiba cepat di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang.

“Jadi sekali lagi, kalau ada bertanya Rocky Gerung pro kereta cepat atau tidak. Saya pro kereta cepat, karena akan ada jalur baru yang memungkinkan seorang dari Solo tiba cepat di Cipinang,” pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga