Repelita Jakarta - Pengamat hukum tata negara, Refly Harun, menyampaikan kritik terhadap kinerja Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menilai bahwa kebijakan ekonomi yang dijalankan saat ini terlalu berorientasi pada pencitraan dan belum menunjukkan dampak nyata yang signifikan bagi masyarakat.
Refly menekankan pentingnya evaluasi objektif terhadap pemerintahan dengan mengacu pada data dan indikator ekonomi yang valid.
Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis pemerintah tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi riil di lapangan.
Menurutnya, dugaan fabrikasi data ekonomi yang sempat disampaikan oleh sejumlah pihak memperkuat ketidakpercayaan terhadap laporan resmi pemerintah.
Refly juga mengkritik budaya kerja di lingkungan pemerintahan yang cenderung menonjolkan loyalitas tanpa evaluasi substansial terhadap efektivitas kebijakan.
Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal YouTube iNews, Refly menyebut bahwa Purbaya merupakan deviasi dari gaya pemerintahan Prabowo yang seharusnya lebih berani dan terbuka terhadap kritik.
Ia menyampaikan kekhawatiran bahwa Purbaya berpotensi menjadi sosok yang hanya mengikuti arahan presiden tanpa memberikan pandangan kritis terhadap kebijakan yang dijalankan.
Refly menilai bahwa gaya kepemimpinan yang terlalu menekankan pada kepatuhan dapat menghambat munculnya gagasan baru dalam pengelolaan ekonomi nasional.
Ia mengingatkan bahwa pemerintah perlu berfokus pada substansi kebijakan dan hasil konkret, bukan sekadar membangun citra atau mencari pujian di ruang publik.
Menurutnya, pemerintahan yang terbuka terhadap kritik dan evaluasi sangat penting, terutama setelah satu tahun masa kepemimpinan Presiden Prabowo.
Refly menegaskan bahwa evaluasi yang jujur dan berbasis data diperlukan untuk memastikan kebijakan ekonomi benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat luas.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

