Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, menyampaikan kekhawatirannya bahwa kasus tersebut berisiko berakhir tanpa menyentuh aktor intelektual yang diduga terlibat.
Dalam podcast bersama mantan Ketua KPK Abraham Samad yang dikutip pada Jumat, 31 Oktober 2025, Ray menyebut bahwa KPK bisa saja langsung menaikkan status perkara ke tahap penyidikan dan menetapkan tersangka.
Namun, ia khawatir proses tersebut hanya akan berhenti pada pelaku teknis dan tidak menyentuh pihak yang diduga sebagai pengambil keputusan utama.
“(KPK) Bisa langsung (naik) ke penyidikan, kemudian ditetapkan tersangkanya siapa. Tapi terbatas di situ, dilokalisir (tanpa menyentuh pelaku utama),” ujar Ray.
Ia juga menyampaikan kekhawatiran lain bahwa penyelidikan bisa berakhir dengan kesimpulan tidak ditemukan pelanggaran hukum, meskipun banyak sinyal yang mengarah pada dugaan keterlibatan pihak-pihak penting.
“Bisa dinyatakan tidak ada apa-apa, enggak bisa dibuktikan (pelanggaran hukum). Yang kita khawatirkan ini, padahal sinyal-sinyal yang disebutkan banyak orang (terkait dugaan keterlibatan Jokowi), agak masuk akal,” jelasnya.
Ray menekankan pentingnya partisipasi publik dalam mengawal proses penyelidikan agar tidak berhenti pada level formalitas dan benar-benar menyentuh akar persoalan.
Ia menilai bahwa transparansi dan keberanian KPK dalam mengungkap seluruh rangkaian proyek Whoosh sangat menentukan kredibilitas lembaga tersebut di mata masyarakat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

