Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Purbaya Beri Syarat Permintaan Luhut Guyur INA Rp50 Triliun: Kalau Tidak Dijalankan Ngapain Kita Dukung

 Respons Luhut, Menkeu Purbaya Tetap Ancam Potong Anggaran MBG Jika Tidak  Terserap

Repelita Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan kesediaannya untuk mengucurkan dana ke Indonesia Investment Authority, namun dengan syarat yang tegas. Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas usulan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta pemerintah menyuntikkan dana Rp50 triliun setiap tahun ke lembaga investasi tersebut.

Purbaya menegaskan bahwa dukungan fiskal tidak akan diberikan jika dana tersebut hanya digunakan untuk membeli obligasi. Ia menyebut bahwa pendekatan seperti itu tidak memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saya enggak mau ngasih uang ke sana, uangnya dibelikan bond lagi. Buat apa? Mending saya kurangin bond saya,” ujar Purbaya kepada jurnalis di kantornya di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Ia juga menyoroti pola serupa yang diterapkan oleh Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi. Menurutnya, ketergantungan pada instrumen obligasi membuat lembaga tersebut kurang optimal dalam menjalankan fungsi investasi.

Purbaya menekankan bahwa INA dan Danantara seharusnya mampu menarik investasi asing, mengingat keduanya berstatus sebagai sovereign wealth fund. Ia menyatakan bahwa peran lembaga tersebut tidak seharusnya terbatas pada pengelolaan dana domestik.

“INA kan harusnya mengundang investor asing, kan sovereign wealth fund bukan domestik saja,” jelasnya.

Meski demikian, Purbaya menyatakan siap mendukung jika dana tersebut benar-benar digunakan untuk ekspansi di sektor riil. Ia menegaskan bahwa dukungan fiskal hanya akan diberikan jika ada rencana konkret yang dijalankan.

“Kalau dia butuh duit beneran ekspansi kebetulan ya sudah kita dukung, tapi kalau masih banyak uangnya di bond, di obligasi, ngapain kita dukung?” tambahnya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar pemerintah mengalokasikan Saldo Anggaran Lebih sebesar Rp50 triliun setiap tahun ke INA. Ia menyebut bahwa dana tersebut memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional bersama BPI Danantara.

Menurut Luhut, jika dana sebesar itu dialokasikan secara konsisten selama lima tahun, maka Indonesia dapat memperoleh leverage hingga Rp1.000 triliun. Ia menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan bertajuk ‘1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism 8 Persen Economic Growth’.

Ia juga menekankan bahwa potensi dana tersebut dapat menarik aliran modal asing langsung ke Indonesia. Luhut menyebut bahwa peran sektor swasta sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

“Peranan pemerintah kan cuma 10-15 persen dari APBN, sisanya itu harus sektor swasta. Untuk itu, kita harus ramah dengan FDI, itu harus jalan bagus,” tutupnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved