Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Perintah Prabowo untuk Airlangga, Purbaya, dan Danantara soal Utang Kereta Cepat Whoosh

Repelita Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah menginstruksikan para menterinya untuk merumuskan skema penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh yang dinilai mendesak dan kompleks.

Instruksi tersebut disampaikan dalam rapat terbatas yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu malam, 29 Oktober 2025, dengan fokus utama pada evaluasi angka utang dan opsi restrukturisasi yang dapat ditempuh pemerintah.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa Presiden meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, serta CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani untuk melakukan penghitungan ulang terhadap komponen utang dan menyusun skenario terbaik, termasuk kemungkinan perpanjangan tenor pinjaman.

Rapat tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang bersama-sama membahas kelonggaran waktu pembayaran sebagai bagian dari strategi penyelesaian utang.

Prasetyo menegaskan bahwa pembahasan tidak hanya terbatas pada proyek Whoosh, melainkan juga mencakup perbaikan sistem transportasi lainnya seperti kereta reguler, bus, dan kapal, yang saat ini tengah dikaji untuk peningkatan layanan dan efisiensi.

Proyek KCJB Whoosh menjadi sorotan publik karena nilai utangnya yang mencapai Rp116 triliun, memicu perhatian terhadap keberlanjutan pembiayaan dan dampaknya terhadap fiskal nasional.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menanggung utang tersebut, karena tanggung jawab pembiayaan berada di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam proyek.

Di sisi lain, Kepala Badan Pengaturan BUMN sekaligus Chief of Development Danantara, Dony Oskaria, menyampaikan bahwa proses negosiasi restrukturisasi utang dengan pihak China dan mitra dalam Konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) masih berlangsung aktif.

Dony mengungkapkan bahwa timnya akan kembali bertolak ke China untuk membahas ulang syarat pinjaman, termasuk jangka waktu, tingkat suku bunga, serta denominasi mata uang yang digunakan dalam skema pembiayaan proyek tersebut.

Pertemuan lanjutan dengan mitra China dijadwalkan untuk menyempurnakan kesepakatan restrukturisasi yang diharapkan dapat meringankan beban keuangan proyek tanpa mengganggu stabilitas fiskal nasional.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved