Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Pemikiran Cak Nur tentang Demokrasi Terbukti Relevan di Tengah Kondisi Politik Saat Ini

 

Repelita Jakarta - Pemikiran lama Prof. Dr. Nurcholish Madjid atau Cak Nur kembali relevan di tengah peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 yang jatuh pada 28 Oktober 2025. Salah satu gagasan yang kembali mencuat adalah kritik Cak Nur terhadap arah demokrasi Indonesia yang menurutnya tidak semakin membaik.

Dalam refleksi yang disampaikan oleh Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, disebutkan bahwa Cak Nur semasa hidupnya telah menyoroti kondisi demokrasi yang stagnan dan cenderung memburuk. Ia menyebut bahwa jiwa kerdil yang hanya mementingkan diri sendiri dan kelompok masih mendominasi dalam kehidupan berbangsa.

Prof. Didik menegaskan bahwa ramalan Cak Nur tersebut kini terbukti. Ia menyampaikan bahwa praktik politik yang mengabaikan kepentingan publik dan mengedepankan kepentingan sempit masih menjadi tantangan besar dalam sistem demokrasi Indonesia.

Menurutnya, demokrasi yang seharusnya menjadi ruang partisipasi dan kebebasan justru sering kali dimanfaatkan untuk kepentingan elite. Ia menyebut bahwa semangat kebangsaan yang lahir dari Sumpah Pemuda 1928 belum sepenuhnya terwujud dalam praktik politik masa kini.

Cak Nur dalam pemikirannya menempatkan pemuda sebagai subjek sejarah yang memiliki tanggung jawab besar dalam memperbaiki keadaan. Ia menyebut bahwa pemuda sejati adalah mereka yang memiliki idealisme, keberanian berpikir merdeka, dan kemauan untuk memperbaiki bangsa.

Chairman The Lead Institute Universitas Paramadina, Dr. Suratno, menambahkan bahwa Sumpah Pemuda harus dimaknai sebagai komitmen kebangsaan yang ditindaklanjuti dengan kerja nyata. Ia menyebut bahwa bangsa yang besar hanya bisa lahir dari semangat kebersamaan dan keberanian untuk keluar dari keterpurukan.

Ia mengajak generasi muda untuk tidak terjebak dalam sikap apatis dan egoisme politik. Menurutnya, pemuda harus menjadi kekuatan moral yang mampu mendorong perubahan dan memperbaiki arah demokrasi yang semakin menjauh dari cita-cita reformasi.

Suratno menegaskan bahwa kerja dan karya adalah bentuk konkret dari komitmen kebangsaan. Ia menyampaikan bahwa refleksi atas Sumpah Pemuda harus menjadi momentum untuk memperkuat kembali semangat kolektif dalam membangun bangsa yang adil dan demokratis.

Universitas Paramadina, sebagai institusi yang didirikan oleh Cak Nur, berkomitmen untuk terus menumbuhkan generasi muda yang beriman, berilmu, dan berintegritas. Prof. Didik menyampaikan bahwa kemajuan bangsa sangat bergantung pada kemampuan pemuda dalam memadukan nilai spiritual, pengetahuan, dan keberanian untuk memperbaiki sistem yang rusak (*).

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved