Panca mengaku heran dan mempertanyakan dasar dari klaim tersebut, mengingat proyek tersebut menurutnya justru menyimpan banyak persoalan sejak awal.
Ia menilai bahwa proyek kereta cepat itu tidak pernah menjadi bagian dari janji kampanye Jokowi dan muncul begitu saja tanpa kajian kelayakan yang memadai.
Luar biasa dari mana?
Panca menyampaikan pernyataan tersebut melalui akun X miliknya pada 27 Oktober 2025.
Ia menegaskan bahwa proyek tersebut tidak memiliki dasar perencanaan yang kuat saat pertama kali digagas.
Nggak ada di janji kampanye Jokowi, tiba-tiba muncul aja proyek kereta cepat itu. Nggak ada feasibility study-nya.
Panca juga menyebut bahwa dua pejabat tinggi di awal pemerintahan Jokowi, yakni Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo, sempat menolak proyek tersebut karena dinilai tidak layak secara teknis dan finansial.
Ditolak oleh Menhub Jonan dan Agus Pambagyo karena nggak feasible. Tapi Jokowi tetap maksain.
Ia menambahkan bahwa proyek tersebut lebih menguntungkan kelompok tertentu di lingkar kekuasaan dibandingkan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Luar biasa untuk Jokowi dan kroninya iya kali. Tapi beban untuk rakyat!
Sebelumnya, Sigit Widodo menyatakan bahwa proyek Whoosh merupakan salah satu pencapaian besar di era Jokowi yang seharusnya tidak dinilai secara negatif hanya karena perbedaan pandangan politik.
Menurut Sigit, keberhasilan proyek tersebut mencerminkan kemajuan sistem transportasi Indonesia menuju standar global.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

