Repelita Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tanggapan atas kritik yang dilontarkan oleh mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, terkait gaya komunikasinya yang dinilai terlalu blak-blakan di ruang publik.
Purbaya mengakui bahwa dirinya memang dikenal berbicara secara lugas dan tidak banyak menggunakan basa-basi. Namun, ia menegaskan bahwa setiap pernyataan yang disampaikan bukan atas inisiatif pribadi, melainkan merupakan pelaksanaan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyampaikan bahwa gaya komunikasinya yang dianggap ceplas-ceplos sebenarnya bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Menurutnya, ia hanya menjalankan perintah presiden dan tidak bertindak atas kehendak sendiri.
“Sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas perintah bapak presiden, jadi saya nggak berani gerak sendiri. Jangan anggap saya koboi, saya hanya perpanjangan tangan bapak presiden, dengan versi yang lebih halus,” ujar Purbaya kepada awak media, dikutip Selasa, 28 Oktober 2025.
Purbaya menilai bahwa keterbukaan dalam menyampaikan informasi kepada publik sangat penting agar masyarakat memahami arah kebijakan ekonomi pemerintah secara jujur dan tanpa manipulasi. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menyinggung pejabat lain dalam setiap pernyataannya.
Ia menyampaikan bahwa tujuan utama dari gaya komunikasinya adalah memastikan masyarakat mengetahui bahwa pemerintah bekerja secara terbuka dan tegas dalam memperbaiki kepercayaan publik terhadap institusi negara.
Sebelumnya, Hasan Nasbi menyampaikan kritik terhadap gaya komunikasi antarpejabat yang menurutnya terlalu konfrontatif dan berpotensi menimbulkan kesan bahwa pemerintah tidak solid. Ia menyampaikan pandangannya melalui video di kanal YouTube pribadinya.
Hasan menekankan bahwa komunikasi antaranggota kabinet seharusnya dijaga agar tidak menimbulkan konflik di ruang publik. Ia menyarankan agar perbedaan pandangan diselesaikan secara internal dan tidak dipertontonkan kepada masyarakat luas.
“Kalau kita bicara dalam konteks pemerintah, ya sesama anggota kabinet, sesama pemerintah, enggak bisa baku tikam terus-menerus di depan umum. Karena itu akan melemahkan pemerintah,” ucap Hasan.
Ia juga menyampaikan bahwa ruang terbuka bukan tempat yang tepat untuk mempertontonkan perdebatan antarpejabat. Menurutnya, hal tersebut hanya akan menghibur pihak-pihak yang tidak mendukung pemerintah.
“Kalau mau baku tikam di ruang tertutup, mau saling koreksi, mau saling marah-marah, mau saling debat, mau tunjuk-tunjukan di ruang tertutup. Tapi kalau di ruang terbuka, kita nanti akan meng-entertain orang yang tidak suka dengan pemerintah,” lanjutnya.
Menanggapi perbedaan gaya tersebut, Purbaya menyatakan bahwa dirinya tetap menghormati kritik yang datang dari berbagai pihak. Ia menegaskan bahwa semua langkah dan pernyataan yang disampaikan semata-mata bertujuan untuk menjaga transparansi dan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

