Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Mengejutkan, Begini Analisis Rocky Gerung Soal Pasangan Prabowo di Pilpres 2029, Bukan Gibran Lah, Tapi......?

Prabowo Diprediksi Tak akan Maju di Pilpres 2029, Rocky Gerung Bocorkan  Sosok Penerus: Bukan Gibran?

Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan analisis tajam terkait dinamika politik nasional menjelang Pemilihan Presiden 2029.

Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official pada 24 Oktober 2025, ia memprediksi bahwa pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak akan berlanjut pada periode berikutnya. Menurut Rocky, Gibran dinilai belum memiliki kapasitas intelektual yang memadai untuk melanjutkan gagasan ekonomi yang diwariskan oleh Soemitro Djojohadikoesoemo, ayah dari Prabowo, yang dikenal dengan istilah Sumitronomics.

Rocky menyebut bahwa Partai Gerindra telah mulai mempersiapkan tokoh lain yang dianggap lebih mampu mendampingi Prabowo dalam menjalankan visi tersebut. Ia menegaskan bahwa dalam proyeksi politik 2029, posisi wakil presiden kemungkinan besar tidak akan kembali diisi oleh Gibran.

“Di dalam proyeksi ke-29, kalangan Gerindra pasti sudah lengkap bersiap atau Pak Prabowo dua periode tetapi wakil presidennya pasti bukan Gibran, itu sudah pastilah,” ujar Rocky dalam tayangan tersebut.

Ia menambahkan bahwa gagasan Sumitronomics membutuhkan pemahaman mendalam dan kapasitas intelektual yang kuat, yang menurutnya belum dimiliki oleh Gibran. Rocky menyebut bahwa jika ide-ide Soemitro dijadikan pedoman pembangunan nasional, maka Gibran tidak memiliki kemampuan untuk mengikutinya.

“Bukan Gibran lah, kalau misalnya ide-ide Pak Sumitro dijadikan sebagai pedoman untuk membangun kembali Indonesia, ya pasti Gibran buta huruf terhadap itu kan,” tuturnya.

Rocky juga mengungkapkan bahwa di internal Gerindra telah muncul sejumlah nama yang dinilai lebih mumpuni untuk menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran partai sosialis lama yang pernah dirintis oleh Soemitro. Ia menyebut bahwa kader-kader yang memiliki potensi tersebut sudah tersedia dan mulai dipertimbangkan.

“Ada yang punya potensi untuk menghidupkan kembali pikiran-pikiran partai sosialis lama, yang didirikan oleh mendiang Prof. Soemitro, jadi di kalangan Gerindra sendiri pasti kader tersedia,” kata Rocky.

Lebih jauh, Rocky menyoroti kemunculan tokoh-tokoh di luar Gerindra yang mulai menunjukkan kapasitasnya dalam berbagai isu strategis. Ia menilai bahwa popularitas semata tidak cukup untuk menjadi modal kepemimpinan nasional.

Sebagai contoh, Rocky menyebut nama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menurutnya mulai mendapat perhatian publik. Ia menekankan bahwa masyarakat masih menunggu gagasan-gagasan Dedi dalam isu-isu global seperti politik internasional, etika lingkungan, dan solidaritas kemanusiaan.

“Dedi Mulyadi yang popularitasnya makin naik itu, tapi orang tetap menunggu bagaimana konsep-konsep Kang Dedi di dalam soal global politics, environmental ethics, human solidarity,” ucap Rocky.

Rocky menegaskan bahwa seorang calon pemimpin tidak cukup hanya membangun citra melalui video sensasional. Ia menyatakan bahwa pengetahuan yang luas dan kemampuan untuk mengomentari isu-isu strategis adalah syarat utama bagi seorang pemimpin masa depan.

“Yang saya maksud bahwa seorang calon pemimpin seperti Kang Dedi ini harus harus punya pengetahuan yang luas, bukan sekedar mengolah dan membombardir publik dengan segala macam video yang sensasional,” tandasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved