Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

KPK Telusuri Dugaan Korupsi Proyek Whoosh Sejak Awal 2025, Respons Soal Nama Jokowi dan Luhut Jadi Sorotan

4 Fakta Whoosh yang Ditelisik KPK Sejak Awal 2025: Murni Ide Jokowi, Pakar  Hampir Jatuh dari Kursi - Suryamalang.com

Repelita Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa proses penyelidikan terhadap dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh masih berlangsung dan belum memasuki tahap penetapan tersangka.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa penyelidikan yang dimulai sejak awal tahun 2025 masih fokus pada pengumpulan keterangan dan bukti terkait unsur-unsur peristiwa pidana. Ia menegaskan bahwa proses ini dilakukan secara bertahap dan tertutup demi efektivitas pengumpulan data.

“Ini masih di tahap penyelidikan ya, jadi masih fokus untuk mencari keterangan-keterangan terkait unsur-unsur dugaan tindak pidana korupsi, unsur-unsur peristiwanya, peristiwa adanya dugaan tindak pidana korupsinya,” ujar Budi kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin petang, 27 Oktober 2025.

Budi menyebut bahwa penyelidikan terus berprogres dan KPK telah serta akan terus memintai keterangan dari berbagai pihak yang mengetahui detail proyek Whoosh. Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta memberikan informasi yang relevan guna mendukung proses penanganan perkara.

“Ini masih terus berprogres ya, artinya sudah dimulai, diawali sejak awal tahun, dan tentunya ini masih terus berjalan. Kita sama-sama tunggu perkembangannya seperti apa, dan mari kita kawal, dan kami terus menyampaikan kepada masyarakat, siapa saja yang memiliki data, memiliki informasi yang kiranya bisa mendukung penanganan perkara ini, silahkan dapat menyampaikan ke KPK,” pungkasnya.

Sementara itu, mantan Presiden Joko Widodo turut memberikan tanggapan terkait prinsip dasar pembangunan transportasi massal. Ia menekankan bahwa layanan publik seperti kereta cepat tidak semestinya diukur dari sisi keuntungan finansial.

“Prinsip dasar transportasi massal, transportasi umum itu adalah layanan publik, ini kita juga harus ngerti. Bukan mencari laba. Jadi sekali lagi transportasi umum, transportasi massal itu tidak diukur dari laba,” ujar Jokowi dalam pernyataan yang dikutip dari ANTARA, Senin, 27 Oktober 2025.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved