
Repelita Jakarta – Nama Luhut Binsar Pandjaitan kembali disebut dalam pusaran dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.
Hal ini mencuat karena Luhut sempat merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta–Bandung saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Menanggapi hal tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pernyataan terkait kemungkinan pemanggilan Luhut dalam proses penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa pihak-pihak yang akan dimintai keterangan belum dapat diumumkan secara rinci.
Pihak-pihak yang dimintai keterangan siapa saja, materinya apa, memang belum bisa kami sampaikan secara rinci, ujar Budi, Selasa, 28 Oktober 2025.
Ia menjelaskan bahwa KPK saat ini masih fokus pada penyelidikan unsur-unsur dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut.
Karena kasusnya masih berada dalam tahap penyelidikan, KPK belum dapat memberikan informasi lebih lanjut kepada publik.
Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan dugaan penggelembungan anggaran atau mark up dalam proyek Whoosh.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui video yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025.
Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya pembangunan per kilometer kereta Whoosh mencapai 52 juta dolar Amerika Serikat.
Namun, Mahfud menyebut bahwa di China, biaya per kilometer hanya sekitar 17 hingga 18 juta dolar AS.
Naik tiga kali lipat. Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini, ujar Mahfud.
Pada 16 Oktober 2025, KPK mengimbau Mahfud MD untuk membuat laporan resmi terkait dugaan korupsi dalam proyek Whoosh.
Setelah itu, terjadi respons saling balas antara Mahfud dan KPK mengenai langkah pelaporan tersebut.
Hingga pada 26 Oktober 2025, Mahfud menyatakan kesiapannya untuk dipanggil oleh KPK guna memberikan keterangan.
Sementara itu, KPK pada 27 Oktober 2025 mengumumkan bahwa kasus dugaan korupsi proyek Whoosh telah naik ke tahap penyelidikan sejak awal tahun 2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

