Ketua BPKN Ingatkan Aqua Jangan Bikin Standardisasi Seenak Udele Dewe dan Klarifikasi Klaim Air Pegunungan

 

Repelita Subang - Inspeksi mendadak terhadap pabrik air minum PT Tirta Investama, produsen Aqua, di Subang, Jawa Barat, mengungkap ketidaksesuaian antara materi iklan dan kenyataan di lapangan.

Slogan Aqua yang selama ini mengklaim air berasal dari sumber pegunungan ternyata tidak sepenuhnya akurat.

Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Muhammad Mufti Mubarok, menyampaikan bahwa air yang digunakan Aqua berasal dari pengeboran, bukan dari mata air pegunungan sebagaimana diklaim dalam iklan.

Iklannya luar biasa masif bahwa ini (Aqua) air pegunungan, 100 persen murni, dan kemudian menyegarkan. Faktanya sumber air (dari) pengeboran.

Sebagai merek yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, Aqua dinilai tidak seharusnya menyampaikan klaim yang tidak sesuai dengan fakta.

Masyarakat sudah kadung percaya ini merek terkenal, apalagi ada campur tangan asing. Danone ini kan asing (perusahaan multinasional asal Prancis).

Pabrik Aqua di Subang merupakan salah satu dari banyak fasilitas produksi yang dimiliki oleh Danone-Aqua.

Mufti menduga bahwa praktik pengeboran sumber air seperti yang ditemukan di Subang bisa saja terjadi di lokasi lain milik perusahaan tersebut.

Aqua jangan ceroboh melakukan standardisasi produk seenak udele dewe, bahasa Jawanya. Mungkin kemarin KDM (Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menemukan) satu titik (di Subang), tapi titik yang lain perlu kita cek juga.

Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari laman perusahaan, Aqua membantah bahwa sumber air berasal dari sumur bor biasa.

Perusahaan menyebut bahwa air diambil dari akuifer tertekan yang berada di kedalaman antara 60 hingga 140 meter.

Akuifer tertekan merupakan lapisan air yang dilindungi oleh bebatuan alami yang tidak dapat ditembus oleh air dari permukaan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga