Repelita Jakarta - Kantor Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjadi pusat perhatian publik setelah viral di media sosial karena dibanjiri karangan bunga dari berbagai kalangan.
Akun Facebook @Rin Moka pada 24 Oktober 2025 mengunggah foto deretan karangan bunga yang berjejer di depan gedung kementerian, menyebut Purbaya sebagai menteri primadona.
Kantor Menkeu Purbaya ramai didatangi karangan bunga. Mulai dari sindiran halus sampai apresiasi, semua dikirim untuk sang menteri primadona yang jadi sorotan publik belakangan ini, tulisnya.
Menanggapi fenomena tersebut, Politikus PDIP Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa pengiriman karangan bunga itu terkesan janggal dan tidak wajar.
Pengiriman bunga itu sesuatu yang aneh dan janggal karena Purbaya sama sekali belum ada prestasi, ujar Ferdinand pada Minggu, 26 Oktober 2025.
Ia menduga bahwa karangan bunga tersebut merupakan bagian dari strategi tim media sosial Purbaya untuk meningkatkan citra publik.
Saya pikir ini adalah pekerjaan dari tim medis sosial Purbaya yang memang sengaja untuk menaikkan rating, sebutnya.
Ferdinand juga menilai bahwa langkah tersebut merupakan upaya pengalihan isu dari kesalahan data yang sempat dilakukan Purbaya terkait dana daerah di perbankan nasional.
Purbaya yang belakangan terbongkar salah data terkait uang daerah di bank. Jadi ini untuk pengalihan perhatian masyarakat saja, tandasnya.
Berdasarkan penelusuran pada Kamis, 2 Oktober 2025, karangan bunga tersebut dikirim sebagai respons terhadap kebijakan Purbaya yang memastikan tarif cukai hasil tembakau tidak akan naik pada tahun 2026.
Sebagian besar karangan bunga berasal dari kelompok petani tembakau dan buruh pabrik rokok yang menganggap keputusan tersebut sebagai angin segar bagi keberlangsungan hidup mereka.
Kami bangga dengan Pak Purbaya, terima kasih telah memperjuangkan nasib pekerja. Jangan menyerah pak, demikian pesan yang tertulis pada salah satu karangan bunga dari Forum Pekerja Rokok Kretek.
Namun tidak semua pesan bernada dukungan. Beberapa karangan bunga justru berisi kritik dari kelompok masyarakat sipil dan organisasi pemuda yang menilai kebijakan tersebut terlalu berpihak pada industri rokok.
Salah satu karangan bunga dari Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) menyampaikan sindiran terhadap Purbaya.
Pak Purbaya yang terhormat. Boleh jadi menteri koboi, asal jangan koboi-koboian sama industri rokok dong pak, tertulis dalam karangan bunga mereka.
Kelompok lain yang menamakan diri Generasi Muda yang Terdampak juga menyampaikan pesan kritis terhadap kebijakan tersebut.
Dear Pak Purbaya, masukan industri rokok bapak dengar, tapi kalau generasi muda yang setiap hari jadi target mereka kapan bapak mau dengar? tulis mereka.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

