Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Jokowi Bilang Kereta Cepat sebagai Investasi Sosial, Ferdinand Hutahaean: Memang Ada Negara dan Perusahaan Setolol Itu?

Repelita Jakarta - Polemik terkait pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh sebagai investasi sosial kembali menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.

Kali ini, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, menyampaikan pendapatnya dengan nada keras terhadap pernyataan tersebut.

Dalam pernyataannya pada Jumat, 31 Oktober 2025, Ferdinand menyampaikan kritik langsung kepada Jokowi dan para pendukungnya yang dinilai selalu membenarkan setiap kebijakan tanpa mempertimbangkan logika dan dampaknya.

“Pesan ini terkhusus untuk Pak Jokowi dan para ternak-ternaknya yang selalu membenarkan apa yang salah dilakukan oleh Pak Jokowi,” ujarnya.

Ferdinand menyoroti pernyataan Jokowi yang menyebut bahwa proyek Whoosh merupakan investasi sosial dan tidak semua moda transportasi harus berorientasi pada keuntungan finansial.

Ia menilai bahwa pernyataan tersebut merupakan bentuk manipulasi terhadap hati dan pikiran masyarakat, yang dilakukan melalui gaya bicara yang tampak heroik dan memelas.

“Bapak berbicara seolah-olah heroik bahwa ini adalah investasi sosial. Bapak bicara memelas untuk meminta rakyat percaya apa yang Bapak sampaikan. Saya mengatakan itu adalah manipulasi dan kebohongan,” tegasnya.

Ferdinand kemudian mempertanyakan bagaimana pemerintah Indonesia melobi pihak Cina di awal proyek jika proyek tersebut memang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan.

Ia menyindir bahwa tidak mungkin pemerintah menawarkan proyek tanpa proyeksi keuntungan kepada investor asing, termasuk kepada Presiden Cina, Xi Jinping.

“Apakah Bapak mengatakan kepada Cina? Wahai Mr. Xi Jinping ya, tolonglah investasi ini proyek investasi sosial dan ini tidak mencari labah,” ucapnya.

Menurut Ferdinand, tidak ada negara atau perusahaan yang bersedia menanamkan modal tanpa memperhitungkan potensi keuntungan, dan ia menduga bahwa pemerintah Indonesia pasti menyampaikan proyeksi pendapatan yang menjanjikan kepada Cina.

“Pasti dulu kalian mengajukan proposal ke Cina itu dengan mengatakan proyeksi ini pendapatan harian segini maka untungnya akan segini. Makanya Cina mau investasi,” katanya.

Ia menyebut bahwa pernyataan Jokowi belakangan ini hanya bertujuan untuk menutupi masalah yang ada di balik proyek tersebut, termasuk potensi kerugian dan pembengkakan biaya.

“Jadi kalau sekarang anda bicara bahwa ini investasi sosial dan tidak mencari untung. Hanya sebuah kebohongan yang terus-terus diucapkan untuk menutupi kebohongan-kebohongan yang sudah terjadi,” ujarnya lagi.

Ferdinand juga menyinggung kepemilikan saham Cina dalam proyek Whoosh yang mencapai 40 persen, dan mempertanyakan logika di balik keterlibatan investor asing dalam proyek yang disebut tidak menguntungkan.

“Bagaimana juga Cina mau memegang saham di situ 40 persen kalau ini proyek rugi,” tuturnya.

Ia menutup pernyataannya dengan menyindir bahwa perusahaan kereta api Cina tidak mungkin sebodoh itu untuk berinvestasi tanpa kalkulasi keuntungan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved