Hubungan Prabowo dan Jokowi Dinilai Retak Imbas Penyelidikan Proyek Whoosh

Repelita Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, menyebut bahwa hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo sudah mengalami keretakan, meski belum sepenuhnya terbelah.

Pernyataan tersebut disampaikan Ray dalam tayangan YouTube bersama Abraham Samad yang dikutip pada Jumat, 31 Oktober 2025, menyoroti dinamika politik yang muncul di tengah penyelidikan proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.

Menurut Ray, salah satu indikator retaknya hubungan tersebut terlihat dari sikap diam Prabowo terhadap penyelidikan dugaan korupsi dalam proyek Whoosh yang selama ini dikenal sebagai ikon kebijakan Jokowi.

Ia menilai bahwa ketidakterlibatan Prabowo dalam meredam isu tersebut menunjukkan adanya pembiaran terhadap proses pengungkapan dugaan pelanggaran dalam proyek tersebut.

“Whoosh ini dikulik-kulik soal dugaan korupsinya. Whoosh kan ikon Jokowi, kok diganggu. Apakah Prabowo membiarkannya? Ya kalau dia (Prabowo) tidak melakukan apa-apa tentu karena dia membiarkannya. Sesederhana itu,” ujar Ray.

Meski demikian, Ray meyakini bahwa hubungan antara keduanya tidak akan benar-benar terputus, karena Prabowo masih membutuhkan dukungan dari kelompok politik yang berafiliasi dengan Jokowi.

Ia menyebut bahwa secara politik, Prabowo tetap memerlukan sayap Jokowi untuk menjaga stabilitas dukungan dari basis pemilih yang sebelumnya berada di belakang mantan presiden tersebut.

“Saya kira enggak (sampai terbelah) karena Prabowo tetap membutuhkan sayap Jokowi karena bagaimanapun mungkin tetap tersedia orang-orang yang mendukung Jokowi. Itu dibutuhkan secara politik oleh Prabowo sehingga (hubungannya) diretakkan saja, tapi tidak dibelah,” tutup Ray.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga