[HEBOH] Mahasiswi Kedokteran UMI Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Kawasan Tamalanrea Makassar

 

Repelita Makassar – Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, berinisial AN, ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Tamalanrea, Makassar, Kamis 30 Oktober 2025 sore.

Temuan ini mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga dan rekan sesama mahasiswa yang mengenal korban sebagai pribadi aktif dan ramah.

Kejadian bermula ketika paman korban mulai curiga setelah dua hari tidak dapat menghubungi AN.

Biasanya, korban selalu merespons pesan keluarga.

Namun kali ini, semua panggilan telepon dan pesan WhatsApp tidak dijawab sama sekali.

Khawatir terjadi sesuatu, sang paman akhirnya mendatangi tempat kos korban bersama seorang teman AN bernama FA sekitar pukul 16.15 WITA.

Setibanya di lokasi, keduanya mendapati pintu kamar terkunci dari dalam.

Setelah dibuka dengan bantuan pemilik kos, keduanya dikejutkan oleh kondisi korban yang sudah tak bernyawa.

Tak butuh waktu lama, pihak keluarga melaporkan temuan itu ke Polsek Tamalanrea.

Petugas segera datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit.

Kondisi kamar tempat korban ditemukan dilaporkan berantakan, dengan tumpukan sampah dan barang berserakan di lantai.

Dari hasil pemeriksaan awal, tubuh AN tampak membengkak, wajah menghitam, dan mulut berbusa, menandakan korban kemungkinan telah meninggal dunia dua hingga tiga hari sebelumnya.

Pamannya menyebut, sebelum meninggal, AN sempat mengeluh kelelahan dan sering merasa pusing.

Ia bahkan meminta bantuan teman untuk memasang infus karena kondisi tubuhnya semakin lemah.

“Katanya dia minta diinfus karena capek. Sempat juga dikasih obat sama temannya Minggu lalu,” ujar sang paman di lokasi.

Petugas kepolisian kini tengah menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan penyebab kematian korban.

Dugaan sementara, AN meninggal dunia karena sakit yang tidak tertangani dengan baik.

Namun, polisi tidak menutup kemungkinan lain dan tetap melakukan penyelidikan menyeluruh.

Kasus ini juga memunculkan keprihatinan di kalangan mahasiswa kedokteran.

Banyak yang menyoroti tekanan fisik dan mental yang sering dialami para mahasiswa koas yang bekerja hampir tanpa waktu istirahat cukup.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa kedokteran, terutama mereka yang sedang menjalani masa praktik intensif.

Banyak warganet turut berduka di media sosial dan berharap kasus ini bisa menjadi refleksi bagi dunia pendidikan medis agar lebih memperhatikan kesejahteraan mahasiswanya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga