
Repelita Jakarta - Suasana di kantor Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada Kamis, 2 Oktober 2025, mendadak menjadi perhatian publik setelah halaman depannya dipenuhi deretan karangan bunga dari berbagai pihak.
Karangan bunga itu berjejer rapi di sepanjang pagar depan gedung kementerian, sebagian besar berisi pesan bernada dukungan dan sindiran atas kebijakan pemerintah yang tidak menaikkan cukai rokok untuk tahun 2026.
Salah satu karangan bunga bertuliskan pesan mencolok “Pak Purbaya yang terhormat, boleh juga menteri rokok legal. Jangan kendor-kendor sama industri rokok dong pak,” yang dikirim oleh Indonesian Youth Council for National Changes. Di sampingnya, karangan lain bertuliskan ucapan “Terima kasih Pak Menteri, rokok bergizi ekonominya bergairah, leher dodok murah,” dari akun sosial yang menamakan diri Solid Force and Vision for Tobacco Control (SFV for TC).
Pemandangan tidak biasa ini sontak viral di media sosial sejak pagi hari, membuat banyak pengguna internet menyoroti langkah Purbaya yang dianggap pro-industri tembakau. Unggahan foto-foto karangan bunga itu tersebar luas di platform X (dulu Twitter), memunculkan berbagai reaksi.
Seorang pengguna akun X menulis pada 2 Oktober 2025, “Kantor Kemenkeu kayak mau nikahan, tapi isinya karangan bunga sindiran semua. Luar biasa cara rakyat menyampaikan pesan.” Cuitan tersebut mendapat ribuan tanda suka dan dibagikan ulang oleh warganet lain yang ikut menyoroti kebijakan itu.
Meski menjadi bahan perbincangan hangat, Purbaya menanggapi situasi tersebut dengan santai. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan kiriman karangan bunga yang memenuhi kantor kementerian. “Biarin, bunganya wangi kok bagus, enggak apa-apa,” ujarnya kepada awak media yang menemuinya di lokasi pada siang hari.
Sementara itu, pengamat politik menilai fenomena karangan bunga tersebut bukan sekadar ekspresi spontan publik, tetapi juga bisa menjadi simbol komunikasi politik yang menandakan pergeseran opini masyarakat terhadap kebijakan fiskal pemerintah.
Hingga malam hari, sejumlah karangan bunga masih berdiri tegak di depan kantor Purbaya. Petugas keamanan setempat memastikan bahwa pihak kementerian tidak akan segera menurunkannya karena dianggap tidak mengganggu aktivitas kantor.
Fenomena itu menandai babak baru dalam gaya protes simbolik masyarakat terhadap kebijakan publik, di mana kritik disampaikan melalui bentuk ucapan yang dikemas seolah apresiasi. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
```

