
Repelita Jakarta - Tanda tangan wakil presiden Republik Indonesia dari masa ke masa menunjukkan ciri khas masing-masing pemimpin dan gaya kepemimpinan mereka.
Mohammad Hatta (1945–1956), wakil presiden pertama Indonesia, menampilkan tanda tangan ramping, tegas, dan mudah dibaca.
Setiap huruf ditulis dengan jelas, mencerminkan sosok disiplin, rasional, dan berpegang pada prinsip kuat, selaras dengan kepribadiannya sebagai ekonom dan negarawan.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1973–1978) memiliki tanda tangan dengan lekukan halus dan goresan huruf H khas aksara Jawa.
Goresan ini menunjukkan latar budaya keraton Yogyakarta yang kuat serta sifatnya yang bijak dan tenang.
Adam Malik (1978–1983) menulis tanda tangan yang tajam dan sedikit condong ke kanan, menandakan pribadi tegas, progresif, dan berpikiran ke depan, sesuai pengalamannya sebagai jurnalis dan diplomat.
Tanda tangan Umar Wirahadikusumah (1983–1988) belum tersedia dalam arsip digital publik.
Sudharmono (1988–1993) dikenal sebagai birokrat teliti, yang tercermin dari tanda tangannya yang sederhana namun bermakna.
Try Sutrisno (1993–1998), mantan Panglima TNI, memiliki tanda tangan kuat dan unik, menggambarkan kedisiplinan serta ketegasan militer.
B.J. Habibie (1998–1999) menulis tanda tangan artistik dan berliku, menyerupai diagram rumit, sesuai karakter visioner dan kreatifnya sebagai ilmuwan.
Megawati Soekarnoputri (1999–2001) memiliki tanda tangan anggun namun kokoh dengan inisial M besar di awal, menonjolkan kepribadiannya yang tegas.
Hamzah Haz (2001–2004) menggunakan gaya klasik dan sederhana dalam tanda tangannya.
Jusuf Kalla (2004–2009 & 2014–2019) menulis tanda tangan ringkas dan cepat, seakan dibuat dalam satu tarikan pena.
Boediono (2009–2014) memiliki tanda tangan rapi dan akademis dengan huruf B di depan, mencerminkan sifat perfeksionisnya sebagai ekonom dan akademisi.
Ma’ruf Amin (2019–2024) menulis tanda tangan cukup unik dan rumit untuk ditiru.
Gibran Rakabuming Raka (2024–sekarang) menampilkan tanda tangan yang sangat simpel dan bergaya cepat, dengan goresan tegas dan sedikit miring ke kanan.
Banyak netizen menyoroti perbedaan tanda tangan Gibran dibanding pendahulunya.
Melansir akun Instagram @arsip_bangsa.id pada tanggal 22 Oktober 2025, netizen memberikan tanggapan mereka.
Tombol ga sabar lihat tanda tangan slide terakhir, dan sesuai dugaan, tulis salah satu netizen.
Minta maap tapi paling terakhir emang paling ga banget, imbuh netizen lain.
Slide terakhir amazing sekali... Lebih kepada kayak coretan anakku yang umur 3 tahun.. dan klu diliat dari segi kacamata psikologi, isi dan makna nya gk ada sama sekali... Hanya Kosong aja ... wkwkwkwk...., tambah netizen lain.
Ya Allah itu coretan anak ku yg blm msuk TK, tutur komentar terakhir yang menyoroti tanda tangan Gibran. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

