Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Chusnul Chotimah: Ini Saya Setuju, Makanya Segera Adili Jokowi Terkait Proyek Whoosh

 

Repelita Jakarta – Pegiat media sosial Chusnul Chotimah memberikan tanggapan terhadap pernyataan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, yang menyinggung kasus Century dan Wisma Atlet Hambalang dalam konteks polemik proyek Kereta Cepat Whoosh.

Chusnul mempertanyakan relevansi pengaitan proyek Whoosh dengan dua kasus lama tersebut, mengingat keduanya telah memiliki tersangka dan telah diproses secara hukum.

“Bukankah Century hingga Wisma Atlet Hambalang sudah ada tersangkanya dan diadili?,” tulis Chusnul melalui akun X @ch_chotimah2 pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Ia menyatakan memahami arah sindiran yang mungkin ingin disampaikan oleh jubir PSI, yaitu agar penegakan hukum juga berlaku terhadap proyek Whoosh yang kini tengah disorot publik.

“Saya tahu, mungkin maksud jubir PSI ini, biar adil Kereta Cepat Whoosh juga harusnya segera ada tersangkanya dan diadili,” tandasnya.

Chusnul menambahkan bahwa jika memang ditemukan indikasi penyimpangan dalam proyek tersebut, maka langkah hukum harus segera diambil.

“Ini saya setuju, makanya segera adili Jokowi,” tulisnya dalam unggahan yang sama.

Sebelumnya, Dian Sandi Utama menyampaikan pendapatnya terkait langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mulai menyelidiki dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Dian menegaskan bahwa KPK wajib menindaklanjuti setiap laporan dari masyarakat tanpa pandang bulu.

“Aduan atau laporan dari masyarakat harus ditindak lanjut,” tulis Dian melalui akun X @DianSandiU pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa masih banyak kasus besar yang belum tuntas, seperti BLBI, Century, dan Wisma Atlet Hambalang.

“Tapi jangan lupa juga banyak kasus besar seperti BLBI, Century, Wisma Atlet Hambalang,” sebutnya.

Dian menyebut bahwa kasus BLBI bermula pada era Presiden Soeharto dan berlanjut hingga masa pemerintahan Presiden Habibie, Gus Dur, dan Megawati, karena proses penyelesaiannya yang kompleks dan panjang.

Sementara itu, kasus Bank Century mencuat pada penghujung masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu dan meskipun telah berlangsung lebih dari satu dekade, KPK masih menyatakan bahwa penyelidikan terhadap skandal tersebut belum selesai.

Adapun proyek Wisma Atlet Hambalang yang sempat digadang-gadang sebagai pusat pelatihan nasional, akhirnya mangkrak akibat skandal korupsi yang melibatkan sejumlah tokoh politik.

Dian juga menyentil sikap KPK yang dinilainya kurang aktif dalam menuntaskan perkara besar lain yang melibatkan proyek bernilai triliunan rupiah.

“Adem-adem bae KPK ini. Kita sebagai masyarakat mengingatkan saja,” tandasnya.

Ia berharap agar lembaga antirasuah tersebut tetap konsisten dan tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved