Arab Saudi membangun jalur kereta cepat Jeddah-Riyadh sepanjang 1.500 kilometer dengan biaya Rp116 triliun, jauh lebih panjang namun dengan anggaran yang hampir sama.
Peneliti media dan politik Buni Yani menyampaikan bahwa harga proyek Whoosh sangat mahal jika dibandingkan dengan proyek kereta cepat Jeddah-Riyadh yang memiliki jarak jauh lebih panjang.
Harga kereta cepat Jeddah-Riyadh ini sangat murah dibandingkan dengan proyek KCJB yang cuma panjangnya 142 kilometer.
Buni Yani juga mencurigai bahwa keterlibatan Jepang dalam proses tender proyek Whoosh hanya bersifat formalitas untuk memenuhi syarat objektivitas.
Ia menduga bahwa Jepang diikutsertakan agar penawaran dari China dapat dinaikkan mendekati nilai penawaran Jepang.
Penawaran China yang awalnya bernilai 5,5 miliar dolar AS naik menjadi 6,02 miliar dolar AS, hampir sama dengan nilai penawaran Jepang sebesar 6,2 miliar dolar AS.
Dalam proses tender yang penuh masalah tersebut, Jepang akhirnya kalah karena mensyaratkan adanya jaminan dari APBN, sementara China tidak meminta jaminan karena menggunakan skema business-to-business.
Namun, ini yang perlu ditelusuri lebih lanjut oleh KPK, ternyata pada akhirnya proyek ini dijamin oleh APBN --yang bagi publik ini jelas kamuflase licik ala mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Buni Yani menilai bahwa ketidakwajaran dalam proyek Whoosh sangat terang benderang dan meminta agar aparat penegak hukum segera memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Jokowi, Luhut Binsar Panjaitan, dan Rini Soemarno. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

