Repelita Jakarta — Pegiat media sosial Herwin Sudikta menyoroti biaya pembangunan proyek kereta cepat di Indonesia yang menurutnya jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan proyek serupa di Arab Saudi.
Dalam pernyataan yang disampaikan hari Jumat, 24 Oktober 2025, Herwin menyebut bahwa negara Arab Saudi membangun jalur kereta cepat sepanjang sekitar 1.500 kilometer dengan biaya sekitar USD 7 miliar atau setara Rp 112–116 triliun.
Sementara itu, menurut Herwin, proyek kereta cepat di Indonesia yang memiliki panjang hanya sekitar 142 kilometer disebut menghabiskan biaya sekitar Rp 113 triliun.
“Arab Saudi bangun jalur kereta 1.500 km, biayanya Rp 112 triliun. Kita bangun 142 km, biayanya Rp 113 triliun,” kata Herwin kepada media.
Ia menambahkan bahwa perbedaan jarak yang sangat besar antara kedua proyek tersebut seharusnya mencerminkan perbedaan biaya yang signifikan, namun kenyataannya justru sebaliknya.
Herwin juga mempertanyakan transparansi pengelolaan proyek kereta cepat di Indonesia. Menurutnya, hingga saat ini tidak ada pihak yang merasa perlu menjelaskan secara terbuka perbedaan besaran biaya tersebut.
“Dan entah kenapa, tak satu pun merasa perlu menjelaskan dengan jujur,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyindir dengan kalimat, “Serius, selapar itukah kalian? Atau memang tak pernah cukup?”, sebagai bentuk kritik terhadap pihak penyelenggara proyek tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

