Bahlil Lahadalia Investigasi Dugaan Oplosan Pertalite Usai Motor Brebet Massal di Jawa Timur

Repelita Prima Medya 10/30/2025 04:44:00 PM 0

Repelita Malang - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia akhirnya angkat bicara terkait fenomena motor brebet massal yang terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur dan diduga disebabkan oleh kualitas bahan bakar Pertalite.

Bahlil menyampaikan bahwa pihaknya telah memulai proses investigasi dan telah memanggil sejumlah pihak terkait untuk mengumpulkan informasi awal mengenai dugaan adanya campuran dalam distribusi Pertalite.

Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil kepada jurnalis usai menghadiri pembukaan Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Ia menjelaskan bahwa sesaat setelah mendarat di Malang, dirinya langsung memanggil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serta Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) untuk menerima laporan langsung dari mereka.

Menurut Bahlil, tim investigasi yang terdiri dari perwakilan Direktorat Jenderal Migas, Lemigas, BPH Migas, dan Pertamina Patra Niaga saat ini sudah berada di lapangan untuk menelusuri dugaan adanya oplosan dalam distribusi Pertalite.

Ia menegaskan bahwa distribusi bahan bakar jenis solar dan bensin, termasuk Pertalite, di SPBU merupakan tanggung jawab Pertamina Patra Niaga, dan pihaknya telah menugaskan tim untuk menelusuri dugaan tersebut secara menyeluruh.

Meski demikian, Bahlil belum dapat memastikan kebenaran dugaan tersebut dan menyatakan bahwa kesimpulan baru akan diambil setelah hasil uji laboratorium selesai dilakukan oleh tim teknis.

“Kita lihat, kita belum bisa mengandai-andai. Saya belum bisa menyimpulkan tentang kebenarannya, apa benar atau tidak benar, kita tunggu kajian tim,” ujarnya.

Fenomena motor brebet ini dilaporkan terjadi di berbagai daerah di Jawa Timur, antara lain Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, dan Malang, yang memicu kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas bahan bakar yang beredar.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok