Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Aqua Telah Bohongi Konsumen !

Repelita Subang - Hasil inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terhadap fasilitas produksi air minum kemasan merek Aqua di Subang, Jawa Barat, mengungkap fakta mengejutkan yang langsung mengundang reaksi keras dari masyarakat.

Dalam sidak tersebut, diketahui bahwa sumber air yang digunakan oleh pabrik Aqua bukan berasal dari mata air pegunungan sebagaimana yang selama ini diklaim dalam kampanye iklan, melainkan dari sumur bor yang diambil dari dalam tanah.

Temuan ini membuat banyak konsumen merasa tertipu, mengingat selama bertahun-tahun Aqua membangun citra sebagai air mineral murni dari pegunungan yang disaring secara alami oleh bebatuan dan tidak melalui proses rekayasa.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menyebut bahwa temuan tersebut sangat mengejutkan karena bertentangan dengan narasi iklan Aqua yang menyatakan “Aqua 100 Persen Murni Air Mineral Pegunungan”.

Menurut Jamiluddin, tindakan perusahaan Aqua dapat dikategorikan sebagai pembohongan publik karena informasi yang disampaikan kepada konsumen tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Ia menilai bahwa konsumen telah dirugikan secara psikologis dan ekonomi karena membeli produk dengan keyakinan bahwa air tersebut berasal dari sumber alami pegunungan.

Hal itu juga sudah merugikan konsumen. Sebab, konsumen membeli Aqua karena diyakinkan oleh iklan airnya bersumber dari pegunungan, pungkasnya.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak ke fasilitas produksi Aqua di Subang yang kemudian diunggah melalui kanal YouTube pribadinya.

Dalam video tersebut, Dedi Mulyadi terlihat terkejut saat mengetahui bahwa sumber air yang digunakan bukan berasal dari mata air pegunungan, melainkan dari pengeboran bawah tanah.

(Sumber) airnya dari bawah tanah, Pak, ujar seorang perempuan perwakilan perusahaan Aqua kepada Dedi Mulyadi pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Kepada Dedi Mulyadi, perwakilan tersebut menegaskan bahwa air yang digunakan dalam produksi Aqua berasal dari proses pengeboran tanah dalam.

Oh, ini dibor ngambil airnya? tanya Dedi Mulyadi dengan ekspresi heran. Saya air permukaan, air sungai, atau air dari mata air. Berarti ini bukan dari mata air ya? tanya Dedi Mulyadi lagi.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, Dedi Mulyadi langsung menyinggung potensi kerusakan lingkungan akibat eksploitasi air tanah dalam, mengingat kapasitas produksi pabrik Aqua di Subang mencapai 2.000.850 liter per hari.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved