Repelita Jakarta - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, menyampaikan kritik tajam terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang menjadi sorotan publik karena berbagai kejanggalan.
Ia mempertanyakan alasan mantan Presiden Joko Widodo dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, tetap melanjutkan proyek tersebut meski sudah diketahui bermasalah sejak awal.
“Kalau memang tahu busuk dari awal, tapi Luhut dan Jokowi justru tetap bersemangat melanjutkan proyek yang busuk itu. Jadi aneh sekali,” ujar Amien Rais dalam video singkat yang diunggah di kanal Youtube Amien Rais Official, Minggu 26 Oktober 2025.
Amien juga menyoroti keputusan pemerintah yang menolak tawaran Jepang dengan bunga pinjaman hanya 0,18 persen, dan justru memilih China yang menetapkan bunga 2 persen, atau 20 kali lipat lebih tinggi.
“Memang dua tokoh manusia ini tidak puas kalau tidak merusak Indonesia dengan segala cara,” lanjut Amien dalam pernyataannya.
Sebagai informasi, nilai investasi proyek Whoosh mencapai 7,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp116,54 triliun dengan asumsi kurs Rp16.186 per dolar AS.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang tercantum dalam proposal awal dari China, yang hanya menawarkan investasi sebesar 6,07 miliar dolar AS atau sekitar Rp86,67 triliun dengan kurs Rp14.280 per dolar AS.
Sebanyak 75 persen dari total pendanaan proyek berasal dari pinjaman China Development Bank, sementara sisanya berasal dari modal pemegang saham, termasuk PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya, PTPN I, dan PT Jasa Marga.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

