Repelita Canberra - Ribuan warga Australia turun ke jalan pada Sabtu 13 September 2025 untuk mengikuti demonstrasi besar-besaran.
Aksi itu melibatkan berbagai kalangan dari seluruh spektrum politik, menuntut perhatian terhadap isu rasisme dan pandangan anti-imigran yang memanas di negara tersebut.
Demonstrasi tersebar di sejumlah negara bagian, termasuk Victoria, New South Wales, Queensland, Australia Selatan, Tasmania, Australia Barat, dan wilayah ibu kota Australia.
Salah satu titik terpadat berada di Kota Melbourne, di mana ribuan peserta memenuhi jalanan sehingga pihak kepolisian meningkatkan pengamanan.
Sejumlah massa membawa bendera Aborigin dan Palestina saat berkumpul di Stasiun Flinders Street, sebagai bentuk solidaritas terhadap isu yang sedang ramai.
Aksi tersebut dipicu oleh serangan terhadap kamp First Nations di Kings Domain dua pekan sebelumnya, yang dilakukan oleh pemimpin Neo-Nazi Thomas Sewell, yang kini telah ditahan.
Di depan Gedung Parlemen, massa lain mengecam praktik korupsi pemerintah dan menyoroti kebijakan anti-energi terbarukan.
Unjuk rasa serupa berlangsung di Sydney, New South Wales, dengan lebih dari tiga ribu peserta berkumpul di Town Hall dan Hyde Park, mendengarkan orasi yang menyoroti isu anti-vaksinasi, anti-imigrasi, anti-masyarakat cashless, dan kelompok sayap kanan.
Di kota yang sama, kelompok massa lainnya menyuarakan protes terhadap rasisme, fasisme, dan Neo-Nazi, menegaskan pluralitas tuntutan yang muncul dalam aksi ini.
Demonstrasi serentak juga terjadi di Brisbane, Adelaide, Hobart, Perth, Canberra, dan Darwin, menandai gelombang aksi massa nasional yang masif.
Beberapa aksi diwarnai dengan penghormatan khusus, seperti mengheningkan cipta untuk isu-isu tertentu, termasuk kematian aktivis sayap kanan dan loyalis Presiden AS Donald Trump, Charlie Kirk.
Isu internasional dan peristiwa penembakan Charlie Kirk menjadi salah satu fokus orasi kelompok sayap kanan, yang juga menampilkan simbol penghormatan melalui bendera dan ritual hening. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
![[PANAS] KPU Dihajar Hakim di Sidang: Akui Tak Serahkan Ijazah Jokowi ke ANRI karena Aturan Tak Eksplisit, Cuma Tafsir Sendiri!](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tXb_sdJ0RlDlopqUDJrf6PUhRbhtYdYCUbbwwROKSfjRyv3BSu9Vw8Udn0UiStsrjyprFtH7-OGh8hH7GZQWpyL1_fztU9ED1FqolB68f2RW9QH5OykXm-lmAjDvPaFsPFLYZw7PqLoouKr_fuaBsfUUnLtPFETVSxxkaJEMHDo-wCYUXSGQuWePGjLwBmC0RMpLx5SKvNGaxIJ5nGNiRdrYuqfNpudKNKK1vcRk1FxSQbAMz7Mm480AkMfME3ReiTJ_Z3DIKD8xj_kBhMVFXc=w680)
