![]()
Repelita Jakarta - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara resmi mengajukan pengunduran diri sebagai anggota DPR RI pada Rabu, 10 September 2025.
Pengunduran diri tersebut memicu beragam spekulasi terkait kemungkinan Sara menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Menanggapi isu itu, Sekretaris Fraksi Gerindra DPR RI, Bambang Haryadi menegaskan kabar tersebut hanyalah gosip politik.
Bambang menekankan bahwa sumber penyebar isu mengenai Sara menjadi Menpora tidak jelas atau anonim.
"Jadi, kami begini, lho, sebuah isu kalau tidak tahu narasumbernya, itu namanya gosip, kan. Kalau di Islam, gibah," ujar Bambang saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 September 2025.
Ia menambahkan semua pihak seharusnya tidak menindaklanjuti kabar tanpa sumber yang jelas.
"Jadi, tidak perlu kita bahas, kan. Kalau ada narasumbernya, boleh," lanjut Bambang.
Bambang menilai bahwa isu Sara bakal menjabat Menpora muncul dari media sosial dan lebih bersifat hiburan atau bahan gosip.
"Itu dijadikan bahan gosip saja, kan, atau buat lucu-lucuan saja, kan," ungkapnya.
Sebelumnya, Sara menyatakan mundur dari DPR RI melalui unggahan di akun Instagram @rahayusaraswati pada Rabu, 10 September 2025.
"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai Anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra," tulis Sara dalam unggahannya.
Sara menjelaskan keputusan mundur diambil karena pernyataannya dalam Podcast On The Record dari ANTARA TV beberapa waktu lalu dianggap menyakiti banyak pihak.
Dalam siniar berdurasi 42 menit itu, ia membahas berbagai isu, mulai dari perempuan hingga ekonomi kreatif.
Namun, menurut Sara, sekitar dua menit video siniar tersebut dipotong dan dijadikan beberapa kalimat oleh pihak tertentu untuk memicu kemarahan publik.
Ia menegaskan tidak berniat meremehkan atau merendahkan upaya masyarakat, khususnya anak muda yang tengah berusaha menghadapi berbagai tantangan.
Menurut Sara, pernyataannya justru dimaksudkan mendorong semangat entrepreneurship, khususnya di era transformasi digital yang membuka peluang luas di dunia ekonomi kreatif.
"Saya paham bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama yang saat ini masih berjuang untuk menghidupi keluarganya, bahkan untuk masih bisa bertahan hidup. Kesalahan sepenuhnya ada di saya," ujar Sara. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

