
Repelita Jakarta - Ketua Reformasi Politik 98 menyesalkan DPR saat ini hanya berfungsi sebagai perpanjangan tangan partai politik.
Ryaas Rasyid menilai gelombang aksi masyarakat beberapa hari lalu menunjukkan kekecewaan publik terhadap kinerja DPR.
"Saya melihatnya memang itu DPR RI lebih banyak berfungsi sebagai perpanjangan tangan partai politik," ujar Ryaas dalam podcast Forum Keadilan TV, dikutip Sabtu, 6 Agustus 2025.
Menurutnya, anggota DPR cenderung menomorsatukan arahan partai sehingga aspirasi rakyat sering terabaikan.
"Jadi pemegang kewenangan itu justru ada di partai atau pimpinan partai. Mereka cuma melaksanakan itu. Dan itu yang kemudian berpengaruh pada kinerja mereka," tuturnya.
Ryaas menambahkan anggota DPR tidak bisa bertindak bebas walau ingin memperjuangkan rakyat, jika pimpinan partai tidak mengizinkan.
Fenomena borong partai juga ikut memengaruhi kemampuan DPR dalam menyerap aspirasi masyarakat.
Koalisi partai menuntut DPR hanya menindaklanjuti konsensus pimpinan sehingga keterwakilan publik menjadi terbatas.
Lebih lanjut, Ryaas menekankan semangat DPR sebagai wakil rakyat kini semakin kabur.
"Jadi nuansa keterwakilan rakyat di DPR itu menjadi kabur. Mereka tidak bisa secara bebas untuk menyerap aspirasi rakyat, karena aspirasi yang ditonjolkan adalah dari partai. Kalau partai sudah memberi arahan ini anggota harus taat," tambah Ryaas.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

