Ratusan Siswa SMAN 2 Wonogiri Kompak Absen Massal Diduga Keracunan Menu MBG

Repelita Wonogiri - Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Wonogiri tidak masuk sekolah secara bersamaan pada Jumat, 12 September 2025.

Mereka mengalami gejala sakit setelah diduga kuat keracunan akibat mengonsumsi menu makan bergizi gratis yang dibagikan sehari sebelumnya.

Data sekolah menyebutkan 110 siswa tercatat izin dengan keluhan diare.

Satu orang di antaranya harus mendapatkan perawatan medis intensif di rumah sakit.

Selain itu, beberapa siswa lain yang semula masuk sekolah terpaksa pulang lebih awal karena mengalami gejala serupa.

Mereka melaporkan kondisi seperti diare, mual, muntah, hingga pusing.

Plt Kepala Sekolah SMAN 2 Wonogiri, Widodo, menjelaskan bahwa pihak sekolah masih melakukan pendataan.

“Kalau yang izin pulang hari ini masih kita data di Bagian Konseling (BK),” ujarnya pada Sabtu, 13 September 2025.

Widodo meyakini sumber masalah berasal dari menu makan bergizi gratis yang dibagikan kepada siswa.

Dugaan ini diperkuat oleh laporan yang menyebut sejumlah siswa dari sekolah lain juga mengalami gejala serupa setelah menyantap menu yang berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.

Gejala massal yang timbul setelah konsumsi menu tersebut menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan orang tua dan pihak sekolah.

Meski sudah ada laporan resmi ke dinas pendidikan setempat, distribusi menu makan bergizi gratis ke SMAN 2 Wonogiri ternyata masih terus berlanjut.

Hal ini menimbulkan tanda tanya terkait pengawasan dan evaluasi dari pihak penyelenggara program.

Para orang tua siswa mendesak agar dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap bahan makanan.

Mereka berharap kejadian ini tidak kembali terulang di kemudian hari.

Sebagian siswa mengaku sudah mulai merasa sakit beberapa jam setelah mengonsumsi makanan tersebut.

Namun, banyak dari mereka baru merasakan gejala lebih parah pada malam hari dan keesokan paginya.

Pihak sekolah menyampaikan bahwa kasus ini sudah menjadi perhatian serius.

Koordinasi dengan dinas kesehatan setempat segera dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dan langkah pencegahan ke depan.

Hingga saat ini, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan masih ditunggu.

Kasus ini menjadi sorotan publik mengingat program makan bergizi gratis digadang-gadang sebagai salah satu upaya pemerintah meningkatkan kesehatan pelajar.

Namun, insiden di Wonogiri ini justru menimbulkan keresahan dan meruntuhkan kepercayaan terhadap keamanan distribusi makanan.

Orang tua berharap agar pemerintah tidak hanya melanjutkan distribusi, tetapi juga memperketat kontrol kualitas.

Mereka menekankan bahwa keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program.

Hingga Sabtu sore, kondisi siswa yang dirawat di rumah sakit dilaporkan stabil.

Sementara siswa lain yang mengalami gejala ringan diarahkan untuk beristirahat di rumah masing-masing.

Kasus dugaan keracunan massal di SMAN 2 Wonogiri diperkirakan masih akan berkembang dengan temuan-temuan baru dari hasil pemeriksaan medis dan investigasi bahan makanan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga