Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Prabowo Hadiri Peringatan 80 Tahun Kemenangan Tiongkok, Media Jepang Soroti Trio Blok Timur Tanpa Indonesia

Koran Jepang The Yomiuri Shimbun menampilkan Trio Blok Timur di acara peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok

Repelita Jakarta – Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing untuk menghadiri peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok memicu banyak spekulasi mengenai makna diplomatik di balik agenda tersebut.

Sejumlah pengamat menilai kehadiran Prabowo pada acara yang berlangsung meriah itu menjadi momentum penting untuk mempertegas posisi Indonesia di kancah internasional.

Dalam perayaan yang diliput luas oleh media global, sekitar 25 pemimpin dunia hadir dan berdiri berdampingan di atas mimbar utama.

Nama besar yang tampak dalam momen itu antara lain Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Presiden Kazakstan Jomart Tokayev, serta Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Namun, media internasional menampilkan sudut pandang yang berbeda dalam pemberitaan mereka. Media Tiongkok, misalnya, memilih menonjolkan empat tokoh, yakni Xi Jinping, Vladimir Putin, Kim Jong Un, dan Prabowo Subianto.

Sebaliknya, Yomiuri Shimbun dari Jepang hanya menyorot “Trio Blok Timur” tanpa menyertakan sosok Prabowo.

Langkah editorial tersebut ramai dibicarakan di media sosial. Tidak sedikit netizen menduga absennya Prabowo dalam pemberitaan Yomiuri Shimbun karena Indonesia dianggap bukan kekuatan besar yang memiliki relevansi langsung dengan peristiwa sejarah yang diperingati.

Yomiuri Shimbun menegaskan fokus mereka pada Xi, Putin, dan Kim berkaitan erat dengan narasi sejarah.

Tiga tokoh tersebut dipandang sebagai representasi negara yang dalam memori publik Jepang menjadi lawan tradisional saat Perang Dunia II.

Sejumlah komentar menilai ketidakhadiran Prabowo dalam bingkai media Jepang bukan berarti mengabaikan pentingnya Indonesia.

Melainkan lebih pada pilihan narasi yang ingin ditekankan redaksi untuk menyoroti konstelasi geopolitik kawasan.

Artikel editorial dalam bahasa Inggris yang dimuat Yomiuri Shimbun berjudul “China-Russia-N. Korea Cooperation: 3 Regimes Cannot Become a Pillar of World Order.

Japan and Europe Must Keep Emerging Nations Close” menekankan kerja sama Beijing, Moskow, dan Pyongyang sebagai tantangan bagi stabilitas global.

Tulisan itu menyebut keakraban Beijing dengan Putin dan Kim Jong Un merupakan simbol perlawanan terhadap sentrisme PBB sekaligus diplomasi damai yang sebelumnya selalu diklaim Tiongkok.

Karena alasan tersebut, Jepang bersama Amerika Serikat dan Uni Eropa memilih tidak mengirimkan perwakilan resmi mereka pada acara di Beijing.

Yomiuri Shimbun dalam analisisnya menilai konfrontasi antara blok negara otoriter seperti Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara dengan blok negara demokratis yang dipimpin Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa bisa menjadi situasi yang tidak terhindarkan di masa depan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved