Repelita Jakarta - Selain sejumlah barang mewah yang raib saat rumah politisi NasDem, Ahmad Sahroni, dijarah pada 30 Agustus lalu, ada satu benda kecil yang menjadi perhatian publik.
Benda tersebut berupa flashdisk berwarna putih yang mendadak jadi pusat spekulasi warganet.
Banyak yang menebak isinya menyimpan dokumen penting, data politik sensitif, atau urusan pribadi, hingga flashdisk ini dijuluki sebagai harta karun digital yang misterius.
Sejak kabar hilangnya flashdisk mencuat, media sosial dipenuhi akun anonim yang mengaku telah menemukannya dan bersedia membocorkan isinya melalui link unduhan.
Namun, sebagian besar tautan yang beredar ternyata palsu, berisi jebakan phishing dan iklan tidak jelas, sehingga berpotensi mencuri data pribadi masyarakat.
Fenomena ini membuat isu flashdisk semakin panas karena bukan sekadar soal barang hilang, melainkan juga soal keamanan digital warganet.
Partai NasDem memberikan respons tegas terkait maraknya isu ini.
Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat, menekankan bahwa rumor flashdisk putih tidak bisa dianggap remeh karena ada indikasi sengaja digoreng untuk merusak citra Ahmad Sahroni.
Ini bukan sekadar kabar bohong, tetapi kemungkinan ada skenario politik untuk menjatuhkan beliau melalui disinformasi, jelas Viktor.
Menurut NasDem, penyebaran isu flashdisk putih merupakan bentuk pembunuhan karakter yang dimainkan di ranah digital.
Meskipun isi flashdisk belum pernah dikonfirmasi, spekulasi publik berkembang liar.
Beberapa warganet menduga flashdisk berisi data bisnis besar, dokumen politik sensitif, atau catatan pribadi Sahroni, yang menunjukkan cepatnya insiden kriminal bisa diramu menjadi disinformasi politik.
Kini publik menghadapi dua misteri, siapa pelaku penjarahan rumah Sahroni, dan siapa yang memainkan isu flashdisk putih di dunia maya.
Pertanyaan tentang isi flashdisk masih menggantung, apakah benar berisi sesuatu yang penting atau hanya alat untuk menggiring opini publik, sementara spekulasi terus berkembang liar. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

