Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Idham Chalid, Ketua MPR/DPR dan Tokoh NU yang Hidup Sederhana serta Diangkat Menjadi Pahlawan Nasional

 KH Idham Chalid

Repelita Jakarta - Aksi demonstrasi menolak kenaikan tunjangan DPR yang terjadi baru-baru ini memicu kerusuhan di berbagai daerah di Indonesia.

Beberapa rumah anggota DPR dijarah oleh massa, sehingga menimbulkan kerusakan dan kehilangan aset yang signifikan.

Di tengah sorotan terhadap anggota DPR, masyarakat mengingat sosok Idham Chalid yang dikenal hidup sederhana meski pernah menjabat sebagai anggota DPR.

Idham Chalid lahir di Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada 27 Agustus 1921, sebagai anak sulung dari lima bersaudara.

Ia menempuh pendidikan di Madrasah Mualimin Tinggi Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur pada 1942, dan memperoleh gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar Kairo pada 1957.

Sejak 1950, Idham aktif dalam Gerakan Pemuda Ansor dan terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode Ketua Umum Masjkur.

Ia juga menjadi Ketua Umum Tanfidziah PBNU selama 28 tahun, dari 1956 hingga 1984, sebelum digantikan oleh Abdurrahman Wahid pada 1984.

Pada usia 34 tahun, di masa Orde Lama, Idham menjabat Wakil Perdana Menteri II dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo.

Di era Orde Baru, di bawah kepemimpinan Soeharto, ia menjadi Menteri Kesejahteraan Rakyat dari 1967 hingga 1970, Menteri Sosial Ad Interim 1970-1971, serta Ketua MPR/DPR periode 1971-1977.

Dari 1977 hingga 1983, Idham menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Agung RI dan menjadi anggota Tim P7 yang mengawasi pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.

Ia juga tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia pada 1985 dan sebagai pendiri Partai Persatuan Pembangunan, memimpin partai itu hingga 1989.

Sekitar 1959, Idham mendirikan dua yayasan Islam, Darul Maarif di Jakarta Selatan dan Darul Qur’an di Cisarua, Bogor, yang diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu dari TK hingga SLTA.

Perguruan Darul Ma’arif menawarkan biaya pendidikan jauh lebih murah dibandingkan sekolah negeri dan swasta lainnya di DKI Jakarta, menjangkau anak-anak kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Idham Chalid meninggal dunia pada 11 Juli 2010 pukul 08.00 WIB di usia 88 tahun.

Pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Idham Chalid pada 7 November 2011 melalui Keppres No. 113/TK/2011 atas jasa-jasanya bagi negara dan bangsa.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved