Repelita Jakarta - Aktivis media sosial Tifauzia Tyassuma, yang lebih dikenal sebagai Dokter Tifa, menyebut Presiden RI ke-7 Joko Widodo menghadapi periode paling berat dalam perjalanan politiknya.
Ia menuliskan di akun X pada Sabtu, 6 September 2025, bahwa bulan September hingga Oktober 2025 merupakan “periode kritis” yang berpotensi melemahkan posisi politik Jokowi.
Dokter Tifa menilai periode ini menjadi efek domino dari berbagai kasus yang menyeret nama mantan presiden, termasuk dugaan kriminalisasi RRT, pembongkaran ijazah palsu, kebohongan, korupsi, kolusi, nepotisme, dan pelanggaran HAM berat.
Selain kasus hukum dan politik, Dokter Tifa juga menyoroti kondisi pribadi Jokowi, yang disebutnya tengah digerogoti penyakit autoimun berat, mental yang rapuh, dan ditinggalkan oleh lingkaran dekatnya.
Ia menambahkan bahwa kroni-kroni mantan presiden, sejak Nadiem Makarim ditangkap, diperkirakan akan kabur ke luar negeri dan memindahkan aset mereka untuk mengamankan kepentingan pribadi.
Lebih jauh, Dokter Tifa menilai oligarki yang selama ini mendukung Jokowi, termasuk kelompok yang dikenal sebagai “Oligarki 9 Naga”, mulai beralih mendukung pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyebut kelompok oligarki tersebut akan “berganti baju dengan nama lain” untuk menjaga kesinambungan bisnis mereka meski terjadi pergantian kekuasaan.
Dokter Tifa juga menyoroti simbol-simbol politik Jokowi, termasuk pakaian putih-hitam yang selalu dikenakannya, sebagai upaya mempertahankan citra “untouchable” meski hanya bersifat sementara.
Pernyataan Dokter Tifa memicu respons netizen, banyak yang mengamini klaim bahwa kekuasaan Jokowi sedang rapuh.
Beberapa komentar menyoroti oligarki yang mengatur UU sesuai kepentingan pengusaha dengan dukungan pejabat sipil dan militer, serta menyebut Jokowi sebagai “raja kurap” yang berpotensi terseret kasus korupsi.
Sejumlah netizen juga menyinggung dugaan ijazah palsu yang kini menjadi sorotan internasional, dan menyatakan efek dominonya melemahkan energi serta kekuatan politik mantan presiden.
Dokter Tifa dikenal sebagai dokter, ilmuwan, dan aktivis yang kerap bersuara lantang terhadap kebijakan publik, baik di bidang kesehatan maupun politik dan sosial.
Dengan berbagai kasus yang muncul, periode September–Oktober 2025 dinilai sebagai momentum ujian berat bagi Jokowi, sementara publik masih menunggu responsnya terhadap isu-isu yang terus menumpuk.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

