Repelita Jakarta - Politikus senior Amien Rais kembali melontarkan pernyataan keras melalui kanal YouTube miliknya pada Kamis 4 September 2025.
Amien mengingatkan adanya bahaya serius yang dapat mengancam keutuhan bangsa apabila para pemimpin tidak segera melakukan pembenahan mendasar.
Dalam paparannya, Amien menyinggung runtuhnya Uni Soviet sebagai cermin bagi Indonesia. Menurutnya, negeri adidaya tersebut bubar setelah 74 tahun berdiri meskipun sempat menjadi super power dunia.
“Uni Soviet yang dibangun Vladimir Lenin tahun 1917 akhirnya bubar di 1991. Negara sebesar itu dengan intelijen super canggih pun bisa lenyap dari peta dunia. WATCH OUT! Indonesia juga bisa mengalami hal serupa,” ujar Amien.
Ia menegaskan meskipun Indonesia telah berusia 80 tahun, gejala keretakan semakin terasa. Menurutnya, perilaku elite politik yang gemar pamer harta, hobi flexing, hingga berjoget di tengah penderitaan rakyat menjadi tanda serius.
Amien menjelaskan bahwa pemimpin saat ini lebih sibuk menunjukkan kekayaan dan bersenang-senang, sementara mayoritas rakyat masih hidup dalam kesusahan. Ia juga menyoroti sumber daya alam yang terus dieksploitasi dan dibawa keluar negeri tanpa kontrol pemerintah.
“Yang paling berbahaya sumber daya alam kita terus digotong keluar negeri tanpa ampun. Penguasa hanya plonga-plongo melihat kekayaan bangsa diangkut siang-malam,” sindirnya.
Lebih jauh, Amien mengkritik langkah Presiden Prabowo yang dinilai masih memberi ruang besar bagi mantan Presiden Jokowi beserta lingkarannya dalam struktur pemerintahan.
Ia bahkan menyebut Prabowo tidak berani menyentuh institusi strategis yang dianggap masih loyal terhadap Jokowi.
“Tekanannya sudah kuat, Pak Prabowo. Pecat Kapolri itu. Kalau dibiarkan terus atas nama persatuan, jangan heran kalau Indonesia bisa bubar seperti Uni Soviet,” tegas Amien.
Ia menambahkan bahwa peringatannya bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai masukan agar pemerintah segera mengambil tindakan nyata demi menjaga keutuhan NKRI.
“Ini isi hati saya. Mudah-mudahan jadi masukan sebelum terlambat,” pungkas Amien. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

