
Repelita Jakarta - Pengamat politik Ade Armando menilai Presiden Prabowo Subianto kini menunjukkan ketegasan dalam menghadapi gelombang demo yang berujung ricuh di sejumlah daerah.
Sejak awal September, Prabowo tidak ragu memberi kewenangan penuh kepada aparat keamanan agar bertindak tegas terhadap perusuh, ujar Ade Armando.
Menurutnya, sikap ini menjawab kekecewaan publik yang sebelumnya menilai Presiden terlalu lunak.
Presiden Prabowo tidak akan main-main menghadapi para pengunjuk rasa.
Kini polisi dan TNI sudah diberi lampu hijau untuk mengambil tindakan setegas-tegasnya, tambah Ade Armando melalui kanal YouTube-nya.
Ia menyebut kondisi Indonesia sempat mengkhawatirkan dengan munculnya aksi perusakan, penjarahan, hingga serangan ke rumah tokoh masyarakat.
Tujuh orang dilaporkan meninggal termasuk pengemudi ojek online Affan Kurniawan yang tewas ditabrak kendaraan taktis polisi saat kerusuhan.
Ade Armando juga menyoroti pertemuan maraton Presiden dengan pimpinan MPR, DPR, DPD, TNI-Polri hingga ormas keagamaan di akhir Agustus lalu.
Langkah ini menjadi titik balik bagi Prabowo untuk menegaskan kendali penuh atas situasi keamanan, jelas Ade Armando.
Prabowo sudah memutuskan untuk mengambil kendali.
Ia minta aparat bertindak setegas-tegasnya bahkan bila perlu menggunakan peluru karet atau peluru tajam jika situasi benar-benar anarkis.
Meski begitu, Ade Armando menekankan Prabowo tetap menegaskan komitmen terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat.
Kebebasan itu tidak boleh dipakai sebagai alasan untuk melakukan perusakan atau kekerasan.
Selain menekankan ketegasan, Prabowo juga menegaskan perlindungan terhadap kebebasan berekspresi dan pengawasan terhadap aparat.
Prabowo ingin kebebasan tetap dijaga tapi dengan batas jelas, ujar Ade Armando.
Negara akan menindak aparat bila melanggar namun perusuh juga tidak boleh dibiarkan.
Itu sikap yang tegas sekaligus adil, pungkas Ade Armando.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

