Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

TNI AD Ungkap Korban Penganiayaan di Batalion Pembangunan, 20 Prajurit Ditahan

Repelita Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengungkap adanya korban penganiayaan lain selain Prada Lucky Chepril Namo Saputra.

Korban tambahan itu juga berstatus sebagai prajurit dua (Prada) dan saat ini kondisinya sehat serta selamat.

“Betul, ada satu lagi korban dan kondisinya saat ini baik, sehat. Seperti yang pernah saya sampaikan, prajurit itu kan kondisinya berbeda-beda,” ujar Wahyu saat ditemui di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, pada Senin, 11 Agustus 2025.

Menurut Wahyu, tindakan penganiayaan terjadi di Batalion Pembangunan 843 Wakanga Mere, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam kegiatan pembinaan prajurit yang dilakukan secara kolektif.

Ia menjelaskan kecelakaan hingga menyebabkan kematian Prada Lucky terjadi pada satu prajurit, namun perlakuan terhadap setiap prajurit dalam pembinaan masih dalam penyelidikan.

“Mana kala kecelakaan itu (jatuh korban) terjadi dan menimpa pada satu prajurit. Tapi bagaimana perlakuan ke masing-masing prajurit masih ditelusuri, sehingga korban ini bisa tidak survived,” jelasnya.

Wahyu menegaskan bahwa TNI AD melarang keras penggunaan tindak kekerasan dalam pembinaan prajurit.

Latihan memang harus dilakukan dengan keras, tetapi tanpa kekerasan fisik, sesuai dengan metode dan buku petunjuk yang berlaku.

“Keras itu artinya (pembinaan dan latihan) sesuai dengan teorinya, taktiknya, buku petunjuknya, metodenya sehingga membuat prajurit betul-betul memiliki kemampuan perorangan dan tim yang baik sehingga mendukung pelaksanaan tugasnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, “Jadi, tidak boleh menggunakan kekerasan, tidak diperbolehkan. Tetapi, latihan itu harus dengan keras, bukan berarti boleh menggunakan tindak kekerasan.”

Kondisi Prada Lucky saat ditemukan menunjukkan adanya luka lebam di sekujur tubuh.

Namun, pihak batalion sempat menyampaikan keterangan keliru kepada keluarga dengan menyebutkan penyebab luka adalah jatuh dari pohon, bukan akibat penganiayaan.

Terkait peristiwa ini, jumlah tersangka terus bertambah.

Kini, sebanyak 20 prajurit telah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk seorang komandan pleton yang berpangkat Letnan Dua.

Komandan pleton tersebut merupakan atasan langsung Prada Lucky di Batalion Pembangunan 843 Wakanga Mere, NTT.

“Seperti yang ditanyakan tadi, ada satu (komandan regu) yang ikut ditahan. Karena setiap unit itu kan tentu ada (komandan) di dalam struktur TNI. Ada komandan regu, komandan pleton. Setiap prajurit punya atasan. Jadi, kalau ditanyakan apakah ada levelling itu, tentu harus ada yang bertanggung jawab terhadap kejadian di unitnya,” kata Wahyu.

Ke-20 tersangka kini ditahan di Subdenpom 91 di Kota Ende, NTT.

Pemeriksaan oleh polisi militer masih berlangsung untuk menentukan peran masing-masing individu dalam kejadian yang menyebabkan kematian Prada Lucky.

“Hingga nanti bisa diterapkan pasal untuk orang per orang. Jadi, tentu tidak akan sama pasal yang akan diterapkan, di mana ancaman hukumannya juga mengikuti pasal yang diterapkan tersebut tidak akan sama antara orang per orang,” tambahnya.

Wahyu juga memastikan bahwa proses rekrutmen prajurit di Batalyon Pembangunan tetap berjalan baik dan tidak terpengaruh oleh insiden ini.

“Tidak ada masalah dengan rekrutmen, artinya pola proses rekrutment sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan norma-norma yang digariskan baik itu dari sisi fisik, kesehatan, psikologi, mental, ideologi,” ujarnya.

Kasus kekerasan di lingkungan TNI bukan kali ini saja terjadi.

Pada 2023, Prada MZR meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh enam seniornya di Batalyon Zeni Tempur 4/TK.

Sedangkan pada 2021, Sertu Bayu juga menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia yang dilakukan oleh dua perwira di Timika.

Kejadian berulang ini menjadi perhatian serius dalam upaya pengawasan dan pembinaan prajurit di lingkungan TNI AD.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved