Surya Paloh Tuding MK Curi Kedaulatan Rakyat Lewat Putusan Pemilu Terpisah

 

Repelita Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, melontarkan kritik tajam terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan pelaksanaan pemilu nasional dan daerah.

Menurut Surya Paloh, keputusan MK ini mencerminkan kelalaian fatal dari lembaga yang seharusnya menjadi benteng konstitusi.

Ia menilai MK telah mencederai prinsip kedaulatan rakyat secara terang-terangan.

“Sudah jelas, MK teledor dan melakukan pencurian terhadap kedaulatan rakyat,” kata Surya Paloh dalam pernyataan resmi pada Sabtu, 5 Juli.

NasDem menyatakan sikap tegas menolak keputusan tersebut.

Surya mempertanyakan bagaimana lembaga tinggi yang diisi oleh sosok-sosok berkompeten bisa menghasilkan putusan yang dianggap menyimpang dari semangat demokrasi.

“Kita juga bingung, mengapa MK yang diisi oleh orang-orang hebat, pemikir-pemikir hebat, bisa sampai pada putusan seperti itu. Kita bertanya-tanya, apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Apakah ada pengaruh dari luar?” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa NasDem tidak ragu menyatakan MK telah keliru secara fundamental dalam pengambilan keputusan.

“NasDem berani menyatakan, MK amat sangat salah. Kita bahkan meminta agar MK dipanggil dan ditanya: mengapa putusan itu dibuat? Apakah ada titipan untuk bermain-main dalam keputusan ini? Kita tidak tahu, namun rakyat berhak mendapatkan kejelasan," tegasnya.

Partai NasDem berkomitmen mengawal konstitusi dan memastikan bahwa keputusan apapun yang mempengaruhi masa depan demokrasi tidak menyimpang dari asas keadilan dan kedaulatan rakyat.

Diketahui, Mahkamah Konstitusi melalui putusan Nomor 135/PUU-XXII/2024 memutuskan agar pemilu nasional dan pemilu daerah diselenggarakan secara terpisah.

Gugatan terhadap sistem pemilu serentak ini diajukan oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), dan dibacakan dalam sidang pada Kamis, 26 Juni 2025. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga