Setelah Dikecam soal Tragedi 98, Fadli Zon Kembali Sorot Buruknya Kualitas Film Indonesia

 

Repelita Jakarta - Menteri Kebudayaan kembali menjadi sorotan publik setelah pernyataannya terkait tragedi 1998 menuai kritik keras.

Kali ini, Fadli Zon mengalihkan perhatian pada dunia perfilman nasional yang menurutnya belum mencapai standar yang layak secara kualitas.

Ia menilai kekurangan utama film Indonesia terletak pada aspek naskah yang dinilainya masih lemah dan belum mampu menggali potensi cerita lokal secara maksimal.

"Indonesia itu kaya cerita rakyat, budaya, dan ekspresi lokal yang bisa dijadikan bahan film," ujarnya.

Ia menekankan bahwa keterbatasan ide bukanlah kendala utama.

Menurutnya, yang menjadi hambatan justru ada pada kekuatan cerita atau skenario yang tidak terlalu matang.

"Masalahnya skenario kita kadang kurang kuat, tidak seperti ketika cerita itu disampaikan secara lisan," tambah Fadli Zon.

Untuk mengatasi hal itu, ia menyarankan agar Kementerian Kebudayaan mengadakan sayembara penulisan skenario.

Tujuannya adalah menjaring penulis-penulis potensial agar industri film nasional memiliki pondasi cerita yang lebih kuat.

"Bisa dimulai dari workshop, lalu lomba dengan hadiah besar supaya lebih banyak yang ikut," ucapnya.

Meski menyampaikan kritik, Fadli Zon tetap mengapresiasi kemajuan film nasional yang kini mulai mendapat tempat di ajang-ajang internasional.

Ia berharap dukungan konkret dari pemerintah mampu membawa kualitas film Indonesia ke level yang lebih tinggi. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga