KPK dan Kejagung Didesak Bongkar Dugaan Korupsi di Bawaslu

 

Repelita Jakarta - Desakan agar aparat penegak hukum mengusut dugaan korupsi di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) semakin menguat.

Sekelompok pemuda yang menamakan diri sebagai Insan Muda Indonesia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung turun tangan menyelidiki proyek-proyek bermasalah yang diduga terjadi di tubuh lembaga pengawas pemilu tersebut.

"Kami mendesak KPK dan Kejagung membuka penyidikan atas dugaan korupsi dan mark up dalam proyek pengadaan di Bawaslu tahun anggaran 2024," ujar Koordinator Insan Muda, Romario Simbolon, Selasa 8 Juli 2025.

Romario menekankan pentingnya audit menyeluruh terhadap seluruh kontrak, pelaksanaan pekerjaan, dan realisasi anggaran yang digunakan Bawaslu RI.

"Jika terbukti, menjerat dan memenjarakan pihak-pihak yang terlibat tanpa pandang bulu," lanjutnya.

Salah satu proyek yang disorot oleh Romario adalah Sistem Monitoring Information Fusion Center dan Command Center. Proyek tersebut dinilai hanya menjadi pemborosan anggaran dan tidak berdampak nyata pada pengawasan pemilu.

"Yang lebih mencengangkan, ada dugaan mark up dan penyimpangan. Bukan kesalahan prosedural belaka, melainkan potret telanjang dari tata kelola anggaran yang rusak," tegasnya.

Meskipun begitu, Romario menegaskan bahwa pihaknya masih percaya bahwa penegakan hukum yang bersih akan mampu mengawal demokrasi yang sehat.

Menurutnya, bila Bawaslu gagal menjalankan fungsinya sebagai pengawas keadilan, maka rakyatlah yang harus mengambil peran tersebut.

"Negara ini tak butuh sistem canggih yang hanya jadi monumen pengkhianatan. Yang dibutuhkan adalah keberanian menegakkan keadilan," tutupnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga