Repelita Lombok - Pemandu wisata Gunung Rinjani, Ali Musthofa, akhirnya bersuara setelah dituding lalai dalam insiden jatuhnya turis Brasil, Juliana Marins, yang menewaskan penari 26 tahun itu di tebing Rinjani.
Ali membantah anggapan bahwa ia tak bertindak cepat.
Ia menunjukkan video saat dirinya menuruni lereng menggunakan tali dalam upaya awal menyelamatkan Juliana sebelum tim SAR datang.
Dalam rekaman yang beredar sejak 5 Juli 2025, terdengar rekan Ali memberi instruksi dari atas.
Ali menegaskan bahwa upaya penyelamatan sempat terkendala karena panjang tali tak mencukupi mencapai titik jatuh korban.
Tali sepanjang 100 meter tak mampu menjangkau kedalaman 200 meter tempat Juliana terperosok.
Ali mengungkapkan perasaan tak nyaman dengan tuduhan yang dialamatkan padanya.
Ia merasa banyak warganet memberikan penilaian tanpa memahami kronologi lengkap peristiwa.
Menurut Ali, sehari sebelum pendakian, ia telah memberikan pengarahan menyeluruh kepada enam pendaki, termasuk Juliana.
Ia memastikan seluruh peserta sehat dan diberi pemahaman tentang medan dan teknis perjalanan.
Insiden terjadi di kawasan Cemara Nunggal pada Sabtu pagi.
Juliana diketahui berada di posisi paling belakang sebelum dinyatakan hilang.
Ali segera melakukan pencarian dan menemukan cahaya senter Juliana di dasar jurang.
Bantuan drone dari pendaki lain membantu mengonfirmasi posisi korban yang saat itu masih hidup dan meminta tolong.
Ali dan timnya melakukan evakuasi awal namun menyadari keterbatasan peralatan, sehingga memutuskan menunggu tim SAR.
Pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) merespons video yang beredar dengan penuh kehati-hatian.
Kepala BTNGR, Yarman, belum mengonfirmasi fakta detail namun meyakini ada upaya dari pemandu.
Yarman meminta semua pihak tidak saling menyalahkan sebelum ada informasi yang utuh.
Jenazah Juliana Marins baru berhasil dievakuasi pada 25 Juni 2025 malam, menutup kisah tragis yang mengundang perhatian dunia tersebut.
Ali berharap klarifikasinya dapat memberikan perspektif yang adil atas perjuangan yang ia dan tim lakukan dalam kondisi ekstrem di puncak gunung.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.