Repelita Jakarta - Rocky Gerung menanggapi momen ketika Presiden Prabowo Subianto meneriakkan "Hidup Jokowi" di hadapan publik.
Menurut Rocky, makna dari teriakan itu sangat sederhana.
Ia menilai Prabowo hanya ingin menghormati Jokowi sebagai tamu penting di acara tersebut agar tidak menjadi bahan olok-olokan di tengah kerumunan.
"Analisis gua seperti itu," ujar Rocky.
Rocky menegaskan tidak ada maksud politis tersembunyi di balik seruan tersebut.
Ia menyebut itu hanya bagian dari etika publik yang biasa dilakukan oleh pemimpin.
Rocky juga menyebut pernyataan Prabowo yang mengatakan tidak akan menjadi presiden tanpa peran Jokowi sebagai hal yang wajar.
Menurutnya, pernyataan itu tidak melanggar hukum karena tidak terkait dengan pelanggaran konstitusi.
Meski mengakui peran Jokowi besar dalam proses politik, Rocky mengingatkan bahwa semua kebijakan sekarang ada di tangan Presiden Prabowo.
Rocky menilai justru yang harus dipersoalkan adalah jika pemerintah gagal menyejahterakan rakyat.
Ia menyebut kegagalan negara bukan soal simbolik atau seremonial, melainkan soal substansi kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
"Kalau rakyat tidak bisa sejahtera karena kebijakan, maka negara itu gagal," tegas Rocky.
Ia menyoroti kurangnya inovasi meski Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa.
Rocky memberi contoh Jepang yang mampu mengelola sumber daya terbatas dengan inovasi tinggi, termasuk membangun pulau-pulau kosong demi kepentingan rakyat.
Rocky pun menyinggung krisis ekonomi dan minimnya lapangan kerja di Indonesia sebagai contoh nyata kegagalan negara dalam memenuhi mandat kesejahteraan rakyat. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok