Sandiaga Uno Larang Anaknya Ambil Beasiswa LPDP, Fritz Alor Boy Sentil Anies: Harus Malu Sama Pak Sandi!

 

Repelita Jakarta - Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa dirinya melarang anaknya untuk mengambil beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) saat bertemu dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Malaysia beberapa hari lalu.

Pernyataan tersebut langsung menuai pujian dari alumni LPDP, Fridrik Makanlehi alias Fritz Alor Boy, yang dikenal vokal menolak pemberian beasiswa kepada anak-anak pejabat dan keluarga mampu.

Fritz menyatakan bahwa sikap Sandiaga merupakan contoh nyata pemimpin yang peka terhadap keadilan sosial dalam distribusi bantuan pendidikan.

“Gitu dong, Pak Sandi! Saya apresiasi kepada Pak Sandiaga Uno yang telah melarang anaknya mengambil beasiswa LPDP,” ujar Fritz pada Sabtu, 29 Juni 2025.

Ia menegaskan bahwa sejak 2020 dirinya telah menyuarakan penolakan terhadap praktik pemberian beasiswa kepada kalangan elite, termasuk anak pejabat, artis, dan tokoh politik.

Fritz menilai bahwa kebijakan tersebut telah menyimpang dari semangat awal LPDP yang ditujukan untuk mendukung pelajar berprestasi dari kalangan menengah ke bawah.

Menurutnya, mengambil beasiswa negara padahal mampu secara ekonomi adalah tindakan rakus.

“Bagiku, mereka yang kaya raya mengambil beasiswa LPDP adalah serakah dan rakus,” tegasnya.

Ia menganggap keputusan Sandiaga sebagai langkah mulia yang memberikan peluang lebih besar kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Keputusannya benar dan tepat. Sebab, Pak Sandi telah memberikan kesempatan kepada anak-anak pintar yang berekonomi rendah untuk mengambil LPDP,” ucap Fritz.

Fritz juga melontarkan sindiran terhadap sejumlah tokoh publik yang belum menunjukkan kepedulian terhadap ketimpangan dalam akses beasiswa.

“Anak Anies, artis-artis, serta anak pejabat negara lainnya itu harus malu sama Pak Sandi. Jangan jadi orang serakah mengambil sesuatu yang dibiayai oleh negara dan jangan hanya mau yang gratis aja,” ungkapnya.

Ia mempertanyakan komitmen tokoh-tokoh tersebut terhadap pendidikan jika masih enggan membiayai sendiri pendidikan anaknya.

“Kalau pendidikan memang dianggap sebagai investasi masa depan, kenapa tidak mau berkorban untuk urus pendidikan anak sendiri?” tambahnya.

Namun Fritz tetap menekankan bahwa beasiswa LPDP tetap sah diberikan kepada anak dari tokoh atau pejabat negara apabila kondisi ekonomi keluarganya memang tidak mampu.

“Kecuali, ekonomi para orang kaya raya atau anak Anies tersebut tidak mampu secara ekonomi,” pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga