Repelita Jakarta - Sidang dugaan korupsi impor gula dengan terdakwa mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, kembali memanas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 17 Juni 2025.
Tim kuasa hukum Tom memutuskan walk out dari ruang sidang setelah saksi kunci, Rini Soemarno, kembali tidak hadir tanpa alasan jelas.
Pengacara Tom, Ari Yusuf Amir, mengecam sikap majelis hakim yang memilih membacakan kesaksian tertulis milik Rini ketimbang memaksanya hadir seperti prosedur seharusnya.
Ia menyebut tindakan tersebut mencederai prinsip persidangan yang adil dan transparan.
Pengamat politik Agi Betha juga mempertanyakan keputusan itu.
Menurutnya, jika Rini sudah tiga kali mangkir, maka pengadilan wajib melakukan penjemputan paksa.
“Kalau sampai tiga kali nggak hadir, yang ketiga kan harus dijemput paksa. Tapi kenapa malah dibacakan keterangannya? Ini aneh,” ujarnya.
Agi menilai ada perlakuan istimewa terhadap Rini karena dianggap dekat dengan lingkar kekuasaan yang ia sebut sebagai Geng Solo.
Ia juga menyoroti ketimpangan perlakuan hukum, mengingat mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel bersedia hadir langsung di ruang sidang sebagai saksi.
“Sesama mantan menteri dan pengusaha besar, aneh kalau Rini tidak hadir. Ada apa di balik ini? Apakah ada sesuatu yang membuat dia tidak diperbolehkan hadir di situ? Ada sesuatu yang takut digali oleh Yusuf Amir," kata Agi.
Walk out dari tim kuasa hukum Tom pun memperkuat dugaan adanya intervensi politik dalam jalannya proses peradilan.
Sikap majelis hakim yang dianggap lunak terhadap ketidakhadiran Rini berpotensi memperlemah kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
