Prabowo Resmikan PLTP dan PLTS Senilai Rp 23 Triliun, Targetkan Swasembada Energi Nasional

Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembangunan dan pengoperasian delapan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 351,9 megawatt dan nilai investasi mencapai Rp 23,49 triliun.

Peresmian tersebut berlangsung pada Kamis melalui konferensi video karena batal digelar langsung di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur akibat faktor cuaca.

Selain proyek geotermal, Prabowo juga mengesahkan pembangunan dan pengoperasian 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 27,8 megawatt.

Satu dari pembangkit PLTS itu, yakni PLTS Bali Timur, telah beroperasi, sementara sisanya akan segera dibangun tahun ini.

Prabowo menjelaskan bahwa dari delapan PLTP, tiga di antaranya telah resmi beroperasi secara komersial.

Tiga pembangkit tersebut adalah PLTP Ijen di Jawa Timur, PLTP Sorik Marapi di Sumatera Utara, dan PLTP Salak Binary di Jawa Barat.

Lima pembangkit lainnya akan memulai pembangunan pada 2025.

Kelimanya adalah PLTP Ulubelu di Lampung, PLTP Muara Laboh di Sumatera Barat, serta tiga pembangkit di Jawa Barat yaitu PLTP Salak, PLTP Wayang Windu, dan PLTP Patuha.

Proyek ini melibatkan 8.167 tenaga kerja dan ditargetkan mampu menyuplai listrik untuk 390 ribu rumah tangga.

Prabowo menegaskan bahwa proyek-proyek energi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.

“Ini adalah upaya untuk membuat bangsa kita swasembada energi,” tegasnya dalam sambutan resmi. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga