Repelita Washington - Seorang mantan penasihat senior di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyatakan bahwa Washington memberi tahu Teheran dua jam sebelum serangan terhadap situs nuklir Iran dilakukan.
Kolonel purnawirawan Douglas Macgregor mengungkapkan hal ini melalui platform X pada Senin, 30 Juni 2025.
Ia menegaskan, “Untuk memperjelas, Amerika memberi peringatan kepada Iran dua jam sebelum membombardir fasilitas nuklir mereka.”
Pada 13 Juni, Israel memulai operasi militer terhadap Iran dengan tuduhan bahwa negara itu tengah mengembangkan senjata nuklir secara rahasia.
Serangan tersebut melibatkan pengeboman dari udara serta aksi sabotase yang menyasar sejumlah fasilitas nuklir, para jenderal tinggi, ilmuwan nuklir, hingga pangkalan udara milik Iran.
Iran membantah seluruh tuduhan tersebut dan membalas dengan meluncurkan serangan ke wilayah Israel.
Konflik bersenjata antara kedua negara berlangsung selama 12 hari.
Amerika sempat ikut campur dengan melancarkan satu kali serangan ke fasilitas nuklir Iran pada Minggu malam, 22 Juni 2025.
Sebagai tanggapan, Iran meluncurkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid yang merupakan basis militer Amerika di Qatar pada malam berikutnya, Senin, 23 Juni 2025.
Iran menyebutkan bahwa serangan itu merupakan bentuk pembalasan, bukan untuk memperluas konflik.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan harapannya agar serangan dari Iran tersebut hanya menjadi bentuk luapan emosi belaka dan membuka jalan menuju perdamaian.
Trump juga mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan gencatan senjata pada Selasa, 24 Juni 2025.
Kesepakatan itu secara resmi menandai berakhirnya perang selama hampir dua pekan.
Sebelumnya, serangan dari Amerika pada 22 Juni menargetkan tiga lokasi utama fasilitas nuklir Iran, yaitu Natanz, Fordo, dan Isfahan.
Amerika mengerahkan tujuh pesawat pengebom B-2 yang membawa total 14 rudal bunker buster GBU-57 Massive Ordnance Penetrator seberat 13 ton per rudal.
Di Fordo, sebuah fasilitas bawah tanah yang dijaga ketat, Trump menyatakan bahwa bom dijatuhkan secara penuh.
Natanz, yang sudah lebih dahulu menjadi target serangan Israel sejak 13 Juni, juga ikut diserang oleh Amerika.
Sementara itu, Isfahan dipercaya sebagai lokasi penyimpanan uranium dengan kadar pengayaan tinggi yang mendekati ambang batas senjata nuklir.
Trump mengeklaim bahwa fasilitas-fasilitas tersebut telah dilumpuhkan sepenuhnya.
"Fordo tidak lagi ada. Fasilitas itu sudah dihancurkan," tulis Trump melalui akun Truth Social miliknya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.