Repelita Mataram - Netizen Brasil masih menyuarakan rasa kecewa terhadap lambannya respons pemerintah Indonesia dalam memberikan pertolongan kepada pendaki wanita asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27), yang jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Jasad Juliana baru ditemukan dalam kondisi tak bernyawa tiga hari setelah kejadian.
Evakuasi terhadap jenazahnya baru berhasil dilakukan empat hari kemudian, yakni pada Rabu, 25 Juni 2025.
Peristiwa ini menuai sorotan luas dari publik Brasil.
Banyak warganya membanjiri kolom komentar di akun media sosial pejabat Indonesia, termasuk akun Presiden Prabowo Subianto.
Keluarga Juliana bahkan membuka akun Instagram khusus untuk memantau proses pencarian dan evakuasi.
Akun tersebut dalam dua hari telah menarik perhatian 1,6 juta pengikut.
Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan.
Salah satu relawan dari tim SAR Mataram, Agam Rinjani, aktif melakukan komunikasi video dengan pihak keluarga Juliana di Brasil.
Ia menjadi sosok yang bertanggung jawab langsung turun ke dasar jurang guna mengevakuasi jenazah Juliana.
Dalam percakapan video tersebut, Agam menyampaikan permohonan maaf kepada ibu korban karena tidak berhasil membawa Juliana dalam keadaan selamat.
Keteguhan Agam dalam menjalankan tugasnya membuat banyak warga Brasil merasa terharu.
Aksi heroiknya saat menuruni tebing curam dengan membawa jenazah Juliana menggunakan tali membuatnya dijuluki pahlawan oleh warganet Brasil.
“Agam Rinjani, sosok yang berada di sisi Juliana Marins sepanjang malam untuk menjaga tubuhnya agar tidak terjatuh ke bawah tebing, menggendongnya ke puncak ketika fajar menyingsing,” tulis IndoPopBase di Twitter.
“Apa pun hasilnya, kita harus memberikan penghormatan kepada pemandu Agam Rinjani yang dengan sukarela mengumpulkan tim dan pergi mencari Juliana bahkan di wilayah yang tidak bersahabat, bahkan tanpa dukungan dari pemerintah Indonesia. Terima kasih yang tak terhingga, Agam Rinjani,” tulis pengguna Twitter, Janyne Perronita.
Agam diketahui merupakan pemandu wisata profesional dan pemilik Etnoshop Adventure, usaha wisata berbasis gunung dan pantai.
Ia memiliki keahlian di bidang penyelamatan vertikal serta penelusuran gua.
Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dengan teknik penyelamatan vertikal dari kedalaman sekitar 600 meter.
Agam adalah satu dari empat personel yang turun langsung ke lokasi korban.
Dalam unggahan Instagram pribadinya, Agam menuliskan bahwa dirinya bersama tim harus bermalam di tebing curam dan labil hanya berjarak tiga meter dari tubuh Juliana sambil menunggu bantuan dari atas.
Unggahan itu dibagikan pada Kamis, 26 Juni 2025.
Kini, akun Instagram Agam Rinjani dipenuhi ucapan terima kasih dari masyarakat Brasil.
Ia disebut sebagai sosok pahlawan sejati karena keteguhannya menghadapi medan ekstrem demi kemanusiaan.
Tindakan Agam tidak hanya menyelesaikan misi penyelamatan, tetapi juga mengajarkan nilai tentang dedikasi, solidaritas, dan keberanian dalam menghadapi tantangan alam yang berat. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.