Repelita Jakarta - Isu mengenai dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo kembali mencuat dan menuai perhatian luas.
Politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, menyampaikan pernyataan mengejutkan bahwa Jokowi tidak menyerahkan dokumen saat mendaftarkan diri dalam Pilwalkot Solo maupun Pilkada DKI Jakarta.
Hal itu disampaikannya dalam podcast “To The Po!nt Aja” yang ditayangkan pada 27 Juni 2025.
Beathor menyebut, dugaan ini awalnya mencuat setelah Bambang Tri Mulyono mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.
Sejak itu, dilakukan penelusuran mengenai dokumen dan latar pendidikan Jokowi.
Menurut Beathor, ketika Jokowi hendak maju dalam Pilkada DKI Jakarta, ia datang bersama tim dari Solo ke Jakarta dan bertemu dengan Prasetyo Edi Marsudi.
Prasetyo kemudian mempertemukan mereka dengan Deni Iskandar, yang merupakan Wakil Sekretaris Pemenangan Pilgub DKI Jakarta dari PDIP.
Deni disebut sebagai sosok yang punya jaringan luas dan memahami seluk-beluk dokumen kepemiluan.
Beathor menyebutkan bahwa saat itu tidak ada dokumen asli dari Solo yang dibawa Jokowi.
Bahkan, upaya pelacakan ke KPU Solo pun tidak membuahkan hasil karena arsip dinyatakan hilang.
Beathor juga menyebut dirinya pernah mengejar keabsahan gelar insinyur yang disandang Jokowi, namun tak menemukan jejak akademik yang menguatkan.
Menurutnya, keterangan soal gelar itu didapat dari Taufik Hidayat dan seorang mantan Sekda bernama Supradi.
Gelar “Insinyur” tersebut, lanjut Beathor, diduga hanya dituliskan di depan nama tanpa didasari ijazah resmi dari kampus.
Ia menegaskan bahwa jika tidak memiliki gelar, seharusnya Jokowi hanya menuliskan jabatannya sebagai Wali Kota tanpa embel-embel akademik.
Dalam keterangan lainnya, Beathor juga mengaku mendapatkan informasi bahwa pada 2005, dokumen Jokowi di KPUD Solo telah raib.
Ia bahkan menyebut bahwa dalam pertemuan pertama antara tim dari Solo dengan tim Jakarta, mereka menyampaikan, “Kami tidak punya dokumen, untuk itu mari dibuat.”
Beathor menambahkan, Prasetyo menjadi tokoh penting karena yang mempertemukan Widodo dengan Deni.
Deni disebut sebagai sosok yang mengerti segala persyaratan administratif untuk pencalonan.
Ia tahu bagaimana mengurus SKCK, surat keterangan bebas narkoba, hingga surat keterangan sehat.
Ketika ditanya siapa yang membuat semua dokumen tersebut, Beathor menjawab singkat, “Deni.”
Ia kembali menegaskan bahwa saat pendaftaran di Pilwalkot Solo, Jokowi juga tidak membawa dokumen lengkap, hanya mencantumkan gelar insinyur secara tertulis.
Menurutnya, hingga kini dokumen tersebut tak dapat ditemukan di KPU Solo.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.
