Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dokter Tifa Soroti Tonjolan di Perut Jokowi, Sebut Tanda Penyakit Berat Autoimun

 PERUBAHAN WAJAH JOKOWI: Tangkapan layar cuitan Dokter Tifa soal kondisi wajah Jokowi yang memprihatinkan, Minggu (22/6/2025). Kondisi terbaru wajah Jokowi di hari ulang tahunnya mengejutkan publik. Pasalnya wajah Jokowi disebut berbeda drastis dari sebelumnya saat menjabat. (Twitter/X Dokter Tifa)

Repelita Solo - Dokter Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa menjawab pertanyaan publik terkait kondisi kesehatan Joko Widodo yang belakangan menjadi sorotan.

Perhatian warganet tertuju pada perubahan warna kulit wajah dan leher Jokowi, serta munculnya tonjolan mencolok di bagian perutnya.

Sorotan ini bermula dari penampilan Jokowi saat ulang tahun ke-64 di Solo pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Ia tampak enggan tampil lama di depan publik, menolak berfoto, dan terlihat lemah dengan wajah sembab.

Beberapa warganet menduga bahwa tonjolan pada perutnya menandakan adanya alat medis yang terpasang.

"Doktif, yang di perut pak JW itu alkes apa?" tulis seorang warganet.

Menanggapi hal itu, Dokter Tifa memberikan analisisnya melalui unggahan pada Minggu, 22 Juni 2025.

Unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 400 kali dan ditonton lebih dari 466 ribu kali.

Menurutnya, Jokowi diduga mengidap penyakit Autoimun Agresif.

Ia mengamati sejumlah gejala sejak April 2025 yang menurutnya menunjukkan kondisi serius.

Dokter Tifa menyebut alat yang menonjol di perut Jokowi kemungkinan adalah CAPD, alat untuk terapi cuci darah.

"Ini adalah assessment dari seorang dokter atas pertanyaan para netizen," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kekhawatirannya bukan karena perbedaan politik.

"Berulangkali saya sampaikan, saya mengkhawatirkan kesehatan Pak JW, terlepas dari saat ini kita berseberangan," katanya.

Menurutnya, penyakit autoimun bisa memburuk dalam waktu cepat dan menuju kondisi terminal hanya dalam enam bulan.

Gejalanya meliputi perubahan kulit ekstrem, gatal luar biasa, sarkopenia, kelemahan, dan penurunan berat badan drastis.

Ia juga menyebut adanya risiko kerusakan organ, khususnya ginjal dan sistem imun.

Kemungkinan penyakit yang mendasari termasuk Lupus Nephritis, RPGN, hingga Scleroderma Renal Crisis.

"Sebagai dokter dan sesama manusia, saya khawatir terhadap kesehatan beliau," ucapnya.

Dokter Tifa menilai bahwa dalam kondisi tersebut, CAPD mungkin tidak memadai lagi.

Ia juga membantah klaim bahwa Jokowi hanya mengalami alergi ringan.

"Justru yang hoaks adalah, orang yang mengatakan ini hanya alergi kulit biasa," tegasnya.

"Ini sakit berat. Berat sekali."

Ia menyarankan agar Jokowi mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit terbaik, bahkan menyebut China sebagai opsi.

"Apakah negara masih memfasilitasi mantan presiden untuk mendapatkan perawatan terbaik?" tanyanya.

CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) adalah metode cuci darah melalui perut.

Metode ini memanfaatkan peritoneum sebagai filter alami untuk membuang limbah dari tubuh.

Metode CAPD dilakukan secara manual beberapa kali sehari dan tidak memerlukan mesin khusus.

Meski bermanfaat, prosedur ini memiliki sejumlah risiko.

Beberapa di antaranya adalah hernia, kenaikan berat badan, perut membesar, masalah pencernaan, dan infeksi.

Infeksi merupakan komplikasi serius yang dapat muncul di sekitar kateter atau dalam rongga perut.

Tanda-tanda infeksi meliputi kemerahan, nyeri, bengkak, dan nanah di sekitar kateter.

Meskipun dapat membantu memperpanjang harapan hidup, CAPD tidak menyembuhkan gagal ginjal.

Pada hari ulang tahunnya, Jokowi hanya muncul sebentar mengenakan pakaian tertutup.

Penampilannya menambah dugaan bahwa ia tengah menjalani masa pemulihan.

Warga yang datang ke rumahnya di Solo sempat memberikan ucapan dan menyanyikan lagu ulang tahun.

Jokowi kemudian keluar bersama istrinya Iriana dan ketiga adiknya.

“Selamat Ulang Tahun ke-64 Pak Jokowi, sehat selalu panjang umur,” ujar seorang warga, Darsini, dari Boyolali.

Usai doa bersama dan pembagian tumpeng, Jokowi kembali masuk ke rumah tanpa melayani permintaan foto bersama.

Penampilannya memunculkan dugaan bahwa ia belum sepenuhnya pulih dari masalah kesehatan.

Sebelumnya, kondisi Jokowi menjadi sorotan sejak kembali dari Vatikan.

Wajahnya tampak pucat, sembab, dan terdapat bercak hitam.

Sorotan bermula dari unggahan Dokter Tifa yang menampilkan foto kondisi kulit Jokowi.

Namun ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah, menyatakan bahwa Jokowi hanya mengalami alergi kulit ringan.

“Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit pasca-pulang dari Vatikan,” ujarnya di Solo pada Kamis, 5 Juni 2025.

Ia menambahkan bahwa kondisi itu dipicu oleh penyesuaian cuaca saat di Vatikan.

Alergi tersebut ditangani oleh tim dokter pribadi di rumah Jokowi.

Syarif juga membantah dugaan Jokowi mengidap autoimun atau sindrom Stevens-Johnson.

“Wah, hoaks itu, enggak benar itu,” tegasnya.

Syarif menyatakan aktivitas Jokowi tetap normal meski absen dari Upacara Hari Lahir Pancasila.

Ia mengatakan Jokowi masih rutin berolahraga dan berinteraksi dengan keluarga.

“Kemarin sempat sepedaan, lalu beliau sempat main sama cucu, lalu sempat kita sarapan bareng,” ujarnya.

Pada 22 Juni 2025, Syarif kembali menyatakan kondisi Jokowi dalam tahap pemulihan.

“Secara visual kita bisa lihat Bapak memang agak berubah,” katanya.

Namun ia menyatakan bahwa kondisi fisik Jokowi tetap baik dan tak ada masalah medis serius.

Ia menyebut bahwa peradangan kulit yang terjadi adalah efek dari alergi.

Mengenai dugaan autoimun, Syarif enggan berspekulasi dan menyerahkan penjelasan pada dokter.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved