Ditolak 41 Anggota CONCACAF, Negara Berpredikat Pulau Terbesar Dilarang Berlaga di Piala Dunia

Repelita Nuuk - Manajer tim nasional Greenland menyampaikan kekecewaannya setelah negara itu ditolak menjadi anggota resmi oleh CONCACAF, yang otomatis mengubur harapan mereka tampil di ajang Piala Dunia.

Greenland sebelumnya telah mengajukan permohonan keanggotaan ke badan sepak bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia tersebut, namun ditolak secara bulat oleh seluruh 41 anggota dalam sidang khusus di Miami.

Penolakan ini menjadi pukulan telak bagi negara otonom di bawah Kerajaan Denmark itu yang selama ini berkompetisi di luar struktur FIFA.

Meskipun berada di bawah Denmark, letak geografis Greenland di kawasan Arktik menjadikannya bagian dari wilayah benua Amerika Utara, bukan Eropa.

Itu sebabnya Greenland tidak bisa bergabung dengan UEFA dan akhirnya mencoba mengakses jalur CONCACAF.

Ketua Asosiasi Sepak Bola Greenland, Kenneth Kleist, sempat menyampaikan melalui Facebook pada awal Juni 2025 bahwa pihaknya meminta pertemuan resmi untuk membahas penolakan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa mereka telah menyusun strategi menyeluruh terkait pelatihan, pembinaan, infrastruktur, pemasaran, hingga pengelolaan teknis.

Menurutnya, tidak ada alasan logis yang diberikan oleh CONCACAF terkait penolakan tersebut.

Kini, manajer tim Greenland, Morten Rutkjaer, juga menyuarakan rasa frustrasinya atas keputusan tersebut.

"Greenland tidak akan pernah bisa memainkan pertandingan internasional resmi sekarang. Ini tidak dapat dipercaya," kata Rutkjaer kepada TV 2 Sport.

Ia menyebut keputusan ini sangat merugikan generasi muda di Greenland yang kehilangan kesempatan untuk bermimpi tampil di panggung sepak bola dunia.

"Kami merasa tidak adil jika kami dikecualikan dari sepak bola," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Greenland bahkan tidak diberi panduan atau syarat apa yang harus dipenuhi untuk bisa diterima.

"Saya terkejut bahwa kami ditolak dalam 10 baris tanpa alasan apa pun," katanya.

Rutkjaer juga mengungkap bahwa selama proses berlangsung, CONCACAF meminta pihak Greenland untuk tidak mengumumkan upaya pendaftaran mereka ke publik.

"Jika kami melakukannya, kami berisiko pendaftaran kami tidak akan dipertimbangkan," ujarnya.

"Jadi pada dasarnya kami harus tutup mulut."

"Anda tentu saja tidak setuju, tetapi kami terkejut mereka melakukannya dengan cara seperti itu," imbuh Rutkjaer.

Saat ini, Greenland dihuni oleh sekitar 56 ribu penduduk.

Sebagian besar wilayahnya, sekitar 80 persen, tertutup es, membuat pengembangan olahraga menjadi tantangan tersendiri. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga