Arief Poyuono Sentil KPK Tak Akan Berani Sentuh Bobby Nasution Mantu Jokowi Kurang Duit Apa?

 

Repelita Medan - Pegiat Nahdlatul Ulama, Islah Bahrawi menanggapi penangkapan Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting oleh KPK dalam operasi tangkap tangan.

Islah mencuitkan sindiran yang menyiratkan kemungkinan lain di balik OTT tersebut.

“Ketua kelas yang ditangkap di Medan. Mudah-mudahan ditangkap karena memang OTT korupsi, bukan karena membangkang kepada wali kelas,” tulis Islah di akun X miliknya pada 30 Juni 2025.

Ungkapan itu dinilai mengarah pada konteks kekuasaan yang saling berkelindan antara pejabat dan penguasa.

Pernyataan Islah itu mendapat tanggapan dari Arief Poyuono, eks Wakil Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN dan elite Partai Gerindra.

Arief langsung menyinggung Gubernur Sumut Bobby Nasution yang merupakan menantu dari mantan Presiden Joko Widodo.

“Memangnya kurang duit Gus itu si Bobi, mantunya Joko Widodo. Mana berani KPK sih,” ucap Arief menanggapi sindiran Islah.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap kronologi operasi tangkap tangan yang melibatkan Dinas PUPR Sumut dan Satker PJN Wilayah 1 BBPJN Sumut.

OTT itu dilakukan menyusul laporan dari masyarakat terkait buruknya kondisi infrastruktur jalan di wilayah tersebut.

"Sehingga diduga ada tindak-tindak korupsi pada saat pembangunannya," ujar Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di Gedung KPK.

Topan Obaja Ginting yang baru menjabat sebagai Kadis PUPR Sumut pada Februari 2025 ikut terjaring OTT bersama lima orang lainnya.

Kelima tersangka yang diamankan terdiri dari ASN, pejabat daerah, hingga pelaku usaha swasta.

Topan diketahui merupakan salah satu orang kepercayaan Gubernur Sumut Bobby Nasution.

Publik kini menyorot apakah proses hukum akan menyentuh lebih jauh ke jajaran atas dalam kasus ini. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga